Nusanews.com - Wakil Ketua Komisi dan Perundang-undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah menilai, kejadian dugaan penipuan dengan modus pelipatgandaan uang yang terjadi pada padepokan Dimas Kanjeng sebagai pelajaran kepada masyarkat terhadap pemahaman agama yang menyimpang.
"MUI melihat perlu menghidupkan lagi pakem dibawah Kesbang agar dapat mendeteksi dini paham-paham yang menyimpang," kata Ikhsan kepada Okezone, Kamis (6/10/2016).
Selain itu, ia mengaku jika pihaknya sebelumnya telah memberikan nasihat kepada warga setempat untuk tidak percaya dengan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Begitupula dengan rekan kerjanya di MUI Marwah Daud Ibrahim yang saat ini menjabat sebagai ketua yayasan di padepokan milik Taat Pribadi itu.
"MUI Probolinggo sudah melakukan pendekatan dan memberikan nasihat termasuk kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan model-model tipudaya yang ilusif. Sesuai fungsinya, MUI menjaga masyarakat dari aliran dan tindakan yang menyimpang," tukasnya. (ok)