logo
×

Kamis, 06 Oktober 2016

Sindir Hasil Survei, Desmond: "Ahok Sudah Didukung Penguasa, Masa Kalah"

Sindir Hasil Survei, Desmond: "Ahok Sudah Didukung Penguasa, Masa Kalah"

Nusanews.com - Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond J Mahesa, menyindir hasil survei yang menyebut elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, merosot.
Desmond mengaku tak terima dengan hasil lembaga survei tersebut. Ia malah menuding lembaga survei itu dibayar oleh pihak-pihak tertentu.

“Yang jadi soal masa Ahok surveinya menurun terus? Berarti lembaga surveinya nggak benar nih. Mana mungkin Ahok dikalahkan, survei itu pasti dibayar pihak yang lain,” tukas Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/5).

Apalagi, kata Desmond, Ahok-Djarot didukung empat partai besar, termasuk penguasa. Oleh karenanya, ia merasa aneh jika elektabilitas Ahok-Djarot turun.

“Sampai hari ini kan dia didukung partai besar, didukung sama penguasa masa kalah, malah aneh,” sindirnya.

Saat disinggung keterkaitan perangai Ahok yang cenderung kasar dengan hasil survei LSI, begini analisa Desmond.

"Tim sukses Ahok belum bekerja, belum ada dorongan dari penguasa dan pengusaha belum keluar duit menggerakan uang, bisa juga tes pasar, setuju gue," terangnya.

Lebih lanjut Desmond menilai, mungkin juga turunnya elektabilitas Ahok-Djarot karena mesin tim pemenangan belum bekerja dengan maksimal.

Mungkin juga, kata Desmond, survei ini hanya untuk mengecek suara di masyarakat demi penyusunan strategi ke depan.

“Tim sukses Ahok belum bekerja, belum ada dorongan dari penguasa dan pengusaha belum keluar duit menggerakan uang, bisa juga tes pasar, setuju gue,” tutup Desmond.

Seperti diketahui, baru-baru ini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei Pilkada DKI 2017, Selasa (4/10). Hasil survei itu menyebut, meski masih mengungguli dua pasangan lawannya, namun elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus mengalami penurunan. (jn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: