Nusanews.com - Basuki Tjahaja Purnama yang bersikeras untuk tidak cuti kampanye dengan alasan jika dirinya, hanya ingin bekerja, bahkan Ahok mengatakan dirinya adalah seorang profesional, jadi wajarlah bagi Ahok untuk bekerja saja, dan tidak perduli dengan urusan tim pemenangan ataupun partai pendukungnya untuk melakukan kampanye memenangkan dirinya.
“Saya kan sudah bilang sama partai, saya itu profesional kerja aja deh, nggak usah urusin tim pemenangan,” ujar Ahok di Balaikota Pemprov DKI Jakarta, Jumat (30/6/2016).
Bastian sampai bingung, bagaimana bisa Ahok tidak mau cuti, sementara peraturan perundangan menyatakan demikian, bahkan alasan jika nantinya tidak ada yang tandatangan APBD, Bastian minta Ahok jangan mengada-ada.
“Pemprov itu bukan warisan nenek moyangnya dari China sana dibawa kesini, terus gak mau tinggalin karena takut tidak ada yang tanda tangan APBD, semua sudah diatur dan aturannya,” ujar Bastian Sengit.
Kejengkelan Bastian selaku Presiden Gerakan Pribumi Indonesia, karena seakan-akan Ahok menganggap jika uang APBD milik keluarganya, dan semuanya harus sepengetahuan dia. Sementara banyak proyek justru diperuntukkan bagi kroni, keluarga dan cukong yang didukungnya.
“Saya curiga dia sudah ambil uang duluan, dan cara untuk mengembalikannya dengan cara tukar proyek, siapa sih yang tidak tahu kerjanya maling APBD,” ujar Bastian. Sambil mengingatkan bagaimana Ariesman, Mantan Presdir Podomoro Grup mengatakan jika Ahok sudah mengambil uang melebih batas jumlah lima persen sesuai aturan di proyek reklamasi.
Sementara itu partai-partai jika benar demikian yang akan terjadi, maka betapa terhinanya partai sebesar PDIP yang memaksakan diri untuk mendukung Ahok.
“Jelas terhina, saya dengar malah Megawati ikut meniadi jurkam untuk Ahok, nah klo Ahok gak ada, siapa yang gantiin tampil, Jokowi ??” Ujar Bastian, dan jika memang benar demikian, maka Ahok sebaiknya langsung diseret saja turun dan pakai sistem peradilan rakyat.
Bastian berharap sebaiknya kewaspadaan harus ditingkatkan, karena Ahok seakan-akan sudah merasa menang pilkada lebih dulu, dan tidak perdulikan soal tim pemenangan dari partai, dari ormas, bahkan dari pendukungnya sekalipun, bagi Ahok lebih penting Tanda Tangan APBD. (pb)