Nusanews.com - Saat meninjau pembangunan proyek LRT di kilometer 13 Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, pada hari Jumat, tanggal 30 September 2016, Presiden Jokowi sempat berbicara empat mata dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Para pejabat lain yang semula mendampingi Jokowi menunggu di tempat lain. Bahkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, sempat diberi kode oleh seorang protokol istana untuk memberi kesempatan Jokowi-Ahok bicara berdua.
Hal ini rupanya menuai komentar dari Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, yang aktif memberi kritik kepada Ahok jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Pangi, 'kemesraan' yang ditampilkan kedua sosok itu menyiratkan pesan politik. Jokowi dinilai ingin Ahok kembali memimpin ibu kota.
"(Kemesraan Jokowi-Ahok) ini bukan sebuah kebetulan dan kering tanpa makna. Presiden Jokowi selalu membawa sinyal dan pesan. Saya kira publik sudah bisa mencermati dan menangkap pesan dari Presiden Jokowi. Artinya ini sudah diset dari awal," ujar Pangi, ketika dihubungi wartawan, Jumat (30/9).
Tak hanya itu, sambung Pangi, hal tersebut merupakan salah satu strategi Jokowi yang mencoba mengangkat kembali elektibilitas Ahok yang sempat turun.
Jokowi ingin menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinannya dan Ahok, Jakarta berhasil membangun transportasi massal yang sangat dibutuhkan untuk mengurai kemacetan. Kendati demikian, Ahok membantah jika Jokowi memberi dukungan pada dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. (jn)