Nusanews.com - Tudingan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memihak kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang kembali dilontarkan pihak Gerindra.
"Memang Jokowi memihak Ahok. Dia juga bahkan yang minta dan melobi tiga parpol itu (NasDem, Hanura, dan Golkar) untuk mendukung Ahok," kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Muhammad Syafi'i, kepada wartawan, Jumat (30/9), di Jakarta.
Jika nanti pada akhirnya Ahok menjadi pendamping Jokowi pada Pilpres 2019, Djarot bisa menempati kursi Gubernur bila memang Ahok dan Djarot memenangi Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.
"Jadi, Ahok ini memang disiapkan untuk Pilpres 2019, karena sudah ada mesin politik tiga parpol tersebut. Apalagi gaya Megawati itu ingin mengulang kesuksesan," ujar Syafi'i
Ditambahkan Syafi'i, karena Jokowi meminta NasDem, Hanura, dan Golkar untuk mendukung Ahok, tidak heran jika PDIP akhirnya mengusung Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat.
Sementara itu, saat meninjau pembangunan proyek LRT di kilometer 13 Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, pada hari Jumat, tanggal 30 September 2016, Presiden Jokowi sempat berbicara empat mata dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Para pejabat lain yang semula mendampingi Jokowi, menunggu di tempat lain. Bahkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, sempat diberi kode oleh seorang protokol istana untuk memberi kesempatan Jokowi-Ahok bicara berdua. (jn)