Nusanews.com - Buku olahraga dan kesehatan yang berisi konten yang belum layak untuk anak-anak kelas V SD ditemukan di Pasaman, Sumbar.
Buku karangan Dadan Heryana dan Giri Verianti yang diterbitkan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010 tersebut, kini juga jadi perbincangan di media sosial.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group), buku tersebut pertama kali diterbitkan Acarya Media Utama. Kemudian hak ciptanya dialihkan ke Kementerian Pendidikan Nasional.
Kemudian, diterbitkan kembali oleh Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010.
Buku setebal 144 halaman tersebut berjudul Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Dalam buku itu, ada pelajaran serta beberapa sub kanal judul yang membantu para siswa latihan selesai membaca tulisan.
Di dalam buku olahraga dan kesehatan tersebut ditemukan pertanyaan yang tidak semestinya dijawab murid SD.
Pada Bab 5 di buku tersebut tepatnya dari halaman 55 sampai 61 ada pertanyaan yang tak seharusnya ada dalam buku yang dikonsumsi murid SD.
Misalnya, ada pertanyaan dalam buku tersebut soal nama alat kelamin laki-laki serta nama alat kelamin perempuan.
Selain itu, juga ada pertanyaan terkait hubungan seksual. Setiap pertanyaan diikuti jawaban pilihan ganda A, B, C dan D.
Pada sub bagian rangkuman juga disebutkan dengan detail tentang perubahan organ vital laki-laki dan perempuan.
Temuan buku tersebut membuat Muspika Kecamatan Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman langsung turun ke sejumlah SD di Lubuksikaping, seperti SDN 5 dan SDN 10 Lubuksikaping.
Muspika meminta pihak sekolah tidak mengajarkan materi di buku dimaksud kepada para murid SD.
“Kita dari muspika dan UPT Pendidikan Lubuksikaping tadi telah datang ke sekolah untuk meminta penjelasan tentang buku tersebut," kata Camat Lubuksikaping, Aksan.
Pihaknya meminta pihak sekolah dan Dinas Pendidikan menyurati seluruh SD di Pasaman agar tidak mengajarkan pelajaran pada Bab 5 di buku tersebut.
Beruntung saat ini buku itu baru diajarkan hingga Bab 3 oleh para guru.
“Buku tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan yang diberikan kepada pemda. Artinya, setiap pelajaran olahraga dan kesehatan para guru meminjamkan buku tersebut kepada anak-anak. Setelah selesai, buku tersebut dikembalikan kepada guru. Untung kita cepat tahu,” ucap Aksan.
Sementara itu Kabid Dikdas Budi Hermawan saat dikonfirmasi Padang Ekspres sangat menyayangkan atas temuan buku seperti itu.
“Kami sedang mempelajarinya, apa saja materi yang disebutkan dalam buku itu. Soalnya buku ini resmi diberikan Kementerian Pendidikan kepada pemda," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pasaman, Khairil Anwar mengatakan, telah mengetahui bahwa adanya temuan buku olahraga dan kesehatan kelas V SD yang tak sesuai kultur masyarakat Pasaman.
Hal itu akan ditindaklanjuti secepatnya sebelum buku pelajaran sempat diperdalam anak didik.
“Nanti masalah temuan ini akan kita sampaikan ke Dinas Pendidikan Provinsi dan pemerintah pusat serta bupati dengan laporan, bahwa buku karangan Dadan Heryana dan Giri Verianti terbitan Acarya Media Utama tidak cocok diedarkan di Pasaman karena tidak sesuai kultur masyarakat,” katanya saat dihubungi Padang Ekspres. (jpnn)