Nusanews.com - Dua tahun pemerintahan Jokow - JK mendapatkan catatan buruk dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA). Apalagi hutang pemerintah di era Jokowi - JK semakin meningkat setiap tahunnya.
"Saat ini hutang Indonesia sudah mencapai Rp4000 triliun," ujar Manager Advokasi FITRA, Apung Widadi di Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Menurut Apung, dengan jumlah hutang yang semakin meningkat tersebut maka sangat mengkhawatirkan. Karena jaminan dari hutang yang didapat pemerintah Indonesia selain Surat Utang Negara (SUN) juga sejumlah aset berupa tanah di sejumlah daerah.
"Jadi tidak relevan kalau ada yang menyebut keuangan Indonesia aman. Karena fakta yang ada hutang Indonesia semakin meningkat," paparnya.
Lebih lanjut Apung mengatakan, selain jumlah hutang yang semakin meningkat, dua tahun pemerintahan Jokowi - JK masih mengumbar janji terkait program Nawacita dan Trisakti. Karen hingga saat ini belanja Pemerintah Pusat masih sangat boros.
Dalam APBNP 2016 belanja untuk Kementerian/Lembaga (K/L) tercatat, Rp1.306,7 Triliun. Sedangkan untuk pemerataan daerah, Tranfer ke Daerah dan Desa hanya Rp.776,3 Triliun dan dipotong hanya menjadi sekitar Rp. 500 Triliun. Parahnya, belanja yang sedemikian besar dialokasikan tidak berdasarkan kondisi pendapatan Negara yang tak kunjung membaik, hanya Rp 1.539,2 Triliun.
"Dengan situasi seperti ini, jelas bahwa belanja lebih besar dari pendapatan, sehingga Negara selalu defisit," papar Apung. (ht)
