logo
×

Rabu, 05 Oktober 2016

“Banyak Sekali Partai yang Mendekati, Tapi Saya Akan Buat Partai Sendiri, Yaitu Partai Emas”

“Banyak Sekali Partai yang Mendekati, Tapi Saya Akan Buat Partai Sendiri, Yaitu Partai Emas”

Nusanews.com - Setelah perjuangannya merebut tahta DKI-1 kandas karena tidak ada partai politik yang meliriknya, Mischa Hasnaeni Moein atau biasa dipanggil Wanita Emas kini sesumbar bahwa banyak partai politik yang ingin meminangnya menjadi kader.

"Banyak yang mengajak saya bergabung bersama mereka, tapi saya bilang, saya belum bisa menentukan apapun. Banyak sekali partai yang mendekati saya," ungkap Hasnaeni dikutip dari netralnews beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut putri politisi PDIP, Max Moein, ini mengaku, alasannya belum menerima pinangan partai lain lantaran dirinya berencana akan mendirikan partai sendiri yang digadang-gadang bernama Partai Emas.

"Karena kita juga punya kecenderungan untuk membuat partai sendiri, yaitu Partai Emas yang aku bilang itu," beber Hasnaeni.

Menurut wanita yang berprofesi sebagai pengusaha ini, Partai Emas akan didominasi oleh kader perempuan, yakni sebanyak 51 persen, dengan jenjang usia 17 hingga 55 tahun.

"Kita usahakan yang masuk di partai ini 51 persen itu perempuan, usia 17 sampai 55 tahun, di atas lansia kita tidak menerima," tukas Hasnaeni.

Lebih jauh ia menjelaskan, tujuan didirikannya Partai Emas adalah untuk mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan dan sebagai langkah awal bagi partai tersebut untuk mendukung pemerintah.

Kemudian, saat ditanya siapa yang akan didukungnya di Pilkada DKI Jakarta nanti, mantan pemain sinetron Saras 008 ini pun mengaku belum menentukan sikap.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa gerbong saya sudah terlalu besar untuk dibawa semua. Ada beberapa RT dan RW, 70 ormas dan begitu banyak aliansi masyarakat yang mendukung saya terus bertanya ibu mau dukung siapa. Saya bilang kita belum menentukan sikap, tunggu saja," pungkasnya. (jn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: