Nusanews.com - Elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus merosot jelang Pilgub DKI 2017. Tiga lembaga survei telah menakar “perolehan suara” Ahok hanya di kisaran 30 persen. Tiga lembaga survei itu yakni PolMark Research Center (PRC), LSI, dan Media Survei Nasional (Median).
Terkait terus merosotnya elektabilitas Ahok, aktivis 1998 Afwan Riyadi menegaskan, Ahok bakal kalah di Pilgub DKI. Dengan catatan, tidak ada pihak yang main curang.
“Yakin saya; kalau gak ada setan belegug yg main curang dengan biadab, petahana DKI bakal kalah dalam Pilgub mendatang,” tegas Afwan di akun Twitter @af1_.
Menurut penyanyi nashid itu, penurunan alektabilitas hingga 10 persen dalam tiga bulan menjelang Pilkada adalah petaka buat petahana. “Elektabilitas turun 10% dalam 3 bulan jelang Pilkada itu petaka, kawan. Apalagi belum ada sebulan pendaftaran pasangan calon,” tulis @af1_.
Sebelumnya, LSI merilis hasil survei yang menunjukkan anjloknya elektabilitas Ahok dari 59 persen pada Maret menjadi 31 persen pada Oktober. Penurunan ini diduga sebagai bentuk ketidaksukaan masyarakat Jakarta atas kebijakan Ahok yang dianggap gampang menggusur orang kecil.
Sementara hasil survei terbaru PolMark Reseacrh Center (PRC), PolMark Indonesia pada Oktober 2016, elektabilitas Ahok mengalami penurunan sebesar 10,8 persen dalam rentang waktu Juli hingga Oktober 2016.
Sedangkan survei Media Survei Nasional (Median) menunjukkan, tingkat elektabilitas Ahok menurun. Dari awalnya mencapai 50 persen di Desember 2015 menjadi 34,2 persen di September 2016. (it)
