
Nusanews.com - Dua pasangan cagub “jagoan” PDIP, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Rano Karno-Embay Mulya Syarif, sama-sama mendapat nomor urut “2” untuk berlaga di Pilkada 2017.
Pendukung Ahok-Djarot dan Rano-Embay pun mengusung taglina “salam dua jari”. Salam dua jari digunakan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat Pilpres 2014.
Wartawan senior Edy A Effendi menyindir hasil undian nomer urut pasangan yang diusung PDIP tersebut. “Rano dan Ahok kompak, nomor 2. Kompak juga dapat hasil nomor 2 ya,” sindir Edy di akun Twitter @eae18.
Penilaian itu bukan tanpa alasan. Menurut Edy, baik Ahok maupun Rano memang tidak layak menjadi pemimpin. “Rano dan Ahok, tak layak jadi pemimpin. Banten di bawah Rano, gak ada kemajuan. Jakarta di bawah Ahok, gaduh terus. Rano dan Ahok, sama-sama jadi gubernur karena warisan,” tegas @eae18.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil undian nomor urut yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta di JI Expo Kemayoran, Selasa malam (25/10), pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) mendapat nomor urut satu dalam Pilkada DKI 2017.
Sementara, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) mendapatkan nomor urut dua. Sedangkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) mendapatkan nomor tiga.
Di Banten, Komisi Pemilihan Umum Banten menetapkan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy mendapatkan nomor 1. Sementara Rano Karno-Embay Mulya Syarif mendapatkan nomor 2. (it)