logo
×

Sabtu, 01 Oktober 2016

Ahok Anggap Ayat Al-Quran Sama Dengan Bacaan Biasa, Yang Bisa Dilombakan dan Berhadiah

Ahok Anggap Ayat Al-Quran Sama Dengan Bacaan Biasa, Yang Bisa Dilombakan dan Berhadiah

Nusanews.com - Bagi Ahok dengan menyuruh agar umat Islam tidak perlu mengutip isi Al-Quran dan dipakai dalam menyerang dirinya, adalah sesuatu yang wajar, bahkan bagi Ahok Al-Quran hanyalah sebuah hafalan biasa.

“Mungkin Ahok menganggap Ayat Al-Quran, layaknya sebuah puisi buatan manusia yang kemudian dihafalkan lalu dipertandingkan karena berhadiah,” ujar Darwis salah satu Tokoh Muda Muslim Maluku Utara di Jakarta. Dan artinya menurut Darwis, Ahok menganggap Al-Quran bukanlah sesuatu yang sakral.

“Kalau saya mengutip ayat suci dibilang melecehkan, yang hafalin ayat suci melecehkan nggak ? Dipertandingkan dapat hadiah lagi,” ujar Ahok yang merasa jika dirinya sama sekali tidak bersalah atas laporan dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ke Bawaslu.

Ahok mempersoalkan laporan ACTA yang menganggap jika dirinya dianggap melecehkan. Lalu kemudian Ahok membandingkan dengan Musabaqah Tiwatil Quran (MTQ) dimana salah satu yang kegiatan umat Islam memberikan kesempatan kepada para pemuda dan pemudi yang memiliki jiwa seni dalam meninggikan dan menghormati isi Alquran.

“Jelaslah jika Ahok menganggap ucapan dia dengan pembacaan Al-quran di MTQ sama, tidak ada bedanya, artinya Ahok semakin ngawur, berbicara dan dalam mengartikan penggunaan ayat suci Al-Quran,” ujar Darwis yang merasa jika Ahok kali ini sudah keterlaluan dalam berpendapat.

Darwis mengartikan jika Ahok menganggap larangannya agar tidak menggunakan surah Al-Maidah ayat 51, tentang tidak boleh bagi umat Islam dalam memilih pemimpin diluar dari seorang muslim, bukanlah sesuatu yang patut dipersoalkan bagi umat Islam.

“Saya cukup tersinggung dengan ucapan Ahok, dia tidak beragama Islam, kenapa mulai mencari-cari dan menunjukkan kepada umat muslim jika Al-Quran bukanlah sesuatu yang harus disucikan, bagi kami,” singgung Darwis dan meminta agar Ahok harus mempertanggung jawabkan ucapannya.

Kepada Majelis Ulama Indonesia, dan Kementerian Agama, Darwis mengharapkan agar segera mengajarkan dan memperingatkan secara tegas kepada Ahok, karena dia bukan seorang muslim, bukan berarti dia bisa seenaknya mengganggu dan mengajari akidah orang lain, seakan-akan Ahok sangat tahu asal dari isi kitab Al-Quran bukanlah dari perintah dari Allah SWT, kepada Nabi Muhammad SAW untuk diteruskan kepada umat Muslim di seluruh dunia.

Darwis tidak bermaksud untuk membahas kitab suci agama lain di luar Islam, tapi menurutnya sampai saat ini Al-Quran oleh para ahli kitab, bahkan dari luar Islam mengakui jika Al-Quran satu-satunya Kitab Suci yang tidak bisa dirubah.

“Ketika sedikit saja bacaannya berbeda atau tulisannya berubah, maka penghafal, termasuk didalamnya yang ikut dalam MTQ, akan mengetahui jika itu salah,” ujar Darwis, sambil menambahkan, “bisa anda bayangkan berapa juta orang yang akan mengatakan bacaan atau tulisannya salah.” (pb)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: