Nusanews.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin, menilai protes yang dilakukan Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI) merupakan hal yang wajar dalam era demokrasi.
Dirinya hanya meminta agar aksi tersebut tidak memuat ancaman untuk keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Itu sah saja, protes juga dibolehkan, hanya saja, jangan sampai bergeser ke isu separatisme," kata Tubagus Hasanuddin dalam keterangan tertulis, Kamis (15/9).
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini juga melihat adanya infiltrasi yang terjadi di internal ForBALI. Ia menyayangkan ada pihak yang mencoba memelintir tujuan perjuangan yang dilakukan oleh ForBALI.
"Saya hanya menyayangkan, saya melihat ada infiltrasi dari pihak luar terhadap internal ForBALI. Itu bisa bahaya. Pemberitaan yang menyebutkan akan ada pengusutan aktivis ForBALI itu diplintir, saya juga menyayangkan itu," tegas TB Hasanuddin.
Dia juga meminta, kalau sampai bergeser ke isu separatisme, negara berhak melakukan proses hukum.
"Kalau arahnya separatisme, harus diusut. ForBALI juga harus hindari infiltrasi dari pihak luar yang akan merusak perjuangan mereka," tegasnya.
Apa yang dimaksud TB Hasanuddin terkait adanya inflitrasi adalah manuver akun twitter @banaspati2001 yang memosting foto rangkaian aksi anarkis pembakaran ban di 12 tempat wisata dan penurunan Bendera Merah Putih di Gedung DPRD Provinsi Bali pada tanggal 25 Agustus 2016 lalu.
Sebelumnya diberitakan bahwa TB Hasanuddin dituding sebagai tokoh yang mendukung reklamasi Teluk Benoa. Tentu, hal ini dibantah secara tegas. Mantan ajudan Presiden Habibie ini juga dituding melemahkan gerakan ForBALI.
"Saya tidak dalam posisi pro maupun kontra terhadap reklamasi Teluk Benoa. Pertama, saya hanya mengingatkan agar ForBALI mewaspadai adanya infiltrasi yang bisa memupuskan perjuangan mereka. Kedua, silakan menyampaikan aspirasi, asalkan jangan menyatakan ancaman yang dapat menciptakan disintegrasi bangsa," pungkas TB Hasanuddin. (jn)