Nusanews.com - Partai Golkar beberapa kali memasang foto dan gambar Presiden Joko Widodo dalam acara atau pun spanduk. Direktur Indosurvei, Karyono Wibowo mengatakan, Partai Golkar menggunakan falsafah benalu atau parasit untuk menaikkan elektabilitas partai.
"Partai Golkar gunakan falsafah benalu dan tidak punya kemampuan atau inovasi guna meningkatkan elektabilitasnya. Partai Golkar hanya mampu mendompleng orang lain demi elektabilitas," kata Karyono saat dihubungi di Jakarta, Rabu (14/09/2016).
Penggunaan falsafah benalu itu juga dikarenakan bahwa Partai Golkar tidak pernah menang sejak tahun 2004 hingga 2014 dalam pemilihan presiden.
"Dalam sejarah Partai Golkar dalam Pilpres sejak tahun 2004 hinga 2014, Golkar tidak pernah menang tapi berkuasa, menempel ke kekuasaan. Partai Golkar sadar ketika berhadapan dengan kekuasaan tidak ada gunanya. Berlawanan dengan Jokowi secara frontal, tidak ada gunanya," kata Karyono.
Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, seharusnya Setya Novanto bisa lebih inovatif dan kreatif untuk meningkatkan elektabilitas partai Golkar tanpa harus mendompleng
"Di bawah Setya Novanto, mestinya bisa memunculkan kader sendiri. Mestinya Partai Golkar punya cara tersendiri untuk menaikkan popularitas, tidak dengan mendompleng," kata dia. (rn)