Nusanews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Agustus 2016 mencapai USD 12,34 miliar. Sementara, nilai impor Januari-Agustus 2016 mencapai USD 87,35 miliar, menurun 9,42 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo mengatakan China menjadi negara asal impor terbesar di Indonesia dengan nilai USD 2,6 miliar pada Agustus 2016, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar USD 1,8 miliar.
"China masih menjadi negara asal impor di Indonesia. Bahkan bisa dibilang seperempat barang kita datangkan dari China," ujar Sasmito di gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/9).
Dia menambahkan, barang yang paling banyak didatangkan dari negeri tirai bambu ini adalah mesin dan peralatan mekanik sebesar USD 4,5 miliar, mesin dan peralatan listrik sebesar USD 3,97 miliar, dan barang yang terbuat dari besi dan baja sebesar Rp 1,3 miliar.
"Impor dari ASEAN kita ini saja masih kalah dari China. Padahal, ASEAN terdiri dari 9 negara, tapi nilainya hanya sebesar USD 2,1 miliar," imbuhnya.
Selain itu, Jepang menjadi negara impor terbesar Indonesia dengan nilai USD 322,7 juta pada Agustus 2016. Sementara, komoditi yang diimpor berupa mesin dan peralatan mekanik sebesar USD 2,2 miliar, mobil dan suku cadangnya sebesar USD 1,08 miliar, mesin dan peralatan listrik sebesar USD 988 juta, dan besi dan baja sebesar USD 939 juta.
Untuk impor ke Uni Eropa sebesar USD 947 juta, meningkat dari Juli 2016 sebesar USD 655,5 juta. Sehingga, total impor ke-13 negara utama sebesar USD 8,49 miliar. (mdk)
