Nusanews.com - Rudal C705 buatan China yang “telat” meledak di hadapan Presiden Joko Widodo masih menjadi perbincangan hangat. Secara teknis, peluncuran peluru kendali pada rangkaian latihan perang TNI AL itu terlambat meluncur hingga lebih dari lima menit.
Praktisi metafisika Ki Gendeng Pamungkas melihat insiden rudal “lemot” itu dari kacamata supranatural. “Sudah diberi aba-aba telat meledak dan salah sasaran, ini membuktikan alam tidak suka Jokowi. Kalau hitungan matematis pasti meledak, ini terlambat,” ungkap Ki Gendeng Pamungkas kepada intelijen (15/09).
Menurut Ki Gendeng, kekuatan supranatural yang ada di lautan membenci gaya pencitraan Jokowi. “Laut terus dipakai buat pencitraan, hasilnya tahu sendiri,” ungkap Ki Gendeng.
Ki Gendeng mengungkapkan, tanda-tanda alam sudah sering memberikan petunjuk bahwa Jokowi sudah tidak disukai. “Merasa hebat punya pasukan, dibantu taipan China, akhirnya jatuh juga. Tunggu waktunya saja,” papar Ki Gendeng.
Diberitakan sebelumnya, Panitia Latihan Perang TNI AL Armada Jaya masih melakukan evaluasi menyeluruh, terkait penyebab keterlambatan meledaknya rudal C705 (14/09).
Meski pada akhirnya rudal itu berhasil ditembakkan, namun Presiden Jokowi menjadi saksi rudal buatan Tiongkok itu delay saat ditembakkan.
Tak hanya telat meluncur, Jokowi juga menyaksikan rudal itu gagal mencapai sasaran. Panitia memang menyediakan monitor persis di hadapan Jokowi duduk. Melalui monitor itu terlihat rudal meleset dari sasaran.
Rudal itu memiliki daya jangkau sampai 140 Km. Konon, harga satu rudal buatan China ini sekitar Rp 20 miliar. (it)