Nusanews.com - Hari kedua pasca penggusuran di Bukti Duri, masih ada warga yang belum bersedia pindah ke rusun yang disediakan pemerintah. Hal ini ada yang dikarenakan ada yang sudah mendapat kontrakan yang lebih dekat. Namun ada yang beralasan lain, idealisme.
"Saya sampai kapanpun nggak akan nerima rusun dari pemerintah," ujar Rahmat (45) dengan bibir sedikit bergetar di RW 12, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Rahmat beralasan bahwa dengan menerima rusun tersebut dirinya takut dibilang penghianat.Karena sejak awal dirinya adalah salah satu orang yang menolak dengan keras.
"Sejak yang lain sudah pada pindah ke rusun Rawabebek. Saya salah satu yang masih bertahan," ujarnya tegas.
Pihaknya sudah berulang kali ditawarkan oleh ketua RT untuk segera mendaftarkan diri mendapatkan rusun. Bahkan saat diwawancarai oleh detikcom, ketua RT masih menghampiri Rahmat.
"Buruan daftar, entar nyesel lho,"ujar sang ketua RT.
"Saya nggak pak, lewatin aja,"jawab Rahmat menggeleng dengan sedikit keraguan. (dtk)