Nusanews.com - Pelumas yang diproduksi di pabrik biasanya sudah memiliki spesifikasi dan formula yang sudah diperhitungkan dan sudah teruji. Namun, ada saja oknum yang berani untuk memalsukan pelumas produksi pabrik yang kualitasnya dipertanyakan dan ditawarkan dengan harga lebih murah.
Padahal, pelumas yang diproduksi Pertamina Lubricants, misalnya, diproduksi dengan proses yang cukup panjang sebelum diedarkan ke pasaran. Sebelum membuat pelumas baru, tim Product Development Pertamina Lubricants bekerja sama dengan tim R&D Laboratory membuat, merumuskan formula pencampuran base oil dan bahan aditif serta menguji pelumas itu beberapa kali sampai hasilnya benar-benar memenuhi standar kualitas dan spesifikasinya.
Dan proses produksinya pun melibatkan alat-alat berteknologi canggih agar formulanya tepat dan hasil produksinya sesuai standar. Tapi, ada oknum yang memalsukan pelumas itu dengan formula yang bisa dibilang 'asal-asalan' sehingga tidak diketahui kualitas dan spesifikasinya.
"Bicara bahan bakunya, pelumas itu kan terdiri dari base oil dan aditif. Ada satu tempat pemalsuan oli, base oil-nya dituang, aditifnya dituang, dan enggak tahu takarannya bagaimana, sudah enggak jelas. Itu cuma ditimbang saja. Habis itu drumnya diguling-gulingkan untuk mencampur bahan baku pelumasnya. Dia tuang lagi ke ember, dia ciduk satu-satu lalu dimasukkan ke kemasan. Lalu dia jual dengan harga lebih murah," kata Lubricant Product Development Pertamina, Mia Krishna saat berbincang dengan detikOto di Lubricant Product Development Laboratory Depot BBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Artinya, pelumas palsu tersebut tidak sesuai dengan kualitas dan spesifikasi yang ditetapkan produsen oli. Walhasil, konsumen lah yang harus menanggung risiko.
Untuk itu, Operation Head Lubricant Oil Blending Plant Jakarta, Edwin Wijaya memberikan tips agar mendapatkan pelumas Pertamina yang asli di pasaran. Pertama, pastikan terdapat angka batch number pada tutup dan kemasan botol pelumas.
"Pastikan ada batch number-nya 8 digit. Angka di botol dan tutup botol harus sama dan posisinya sejajar," kata Edwin saat ditemui detikOto di Production Unit Jakarta Pertamina di Tg. Priok, Jakarta.
Lima digit pertama adalah nomor batch blending. Dua nomor berikutnya merupakan tahun produksi, kemudian diikuti nomor terakhir yang menunjukkan lokasi pabrik produksi pelumas.
"Digit terakhir menunjukkan kode lokasi produksi. Angka 1, 2, 3 itu kode produksi untuk Production Unit Jakarta, angka 4 untuk produksi di Cilacap, angka 6 di Gresik. Jadi pastikan ada angka 1, 2, 3, 4, atau 6," sebut Edwin.
Selanjutnya, setelah tutup botol pelumas dibuka, pastikan di mulut botol terdapat plastik induction seal. Terkadang pada pelumas palsu tidak ada induction seal tersebut.
"Pernah ditemui ada yang enggak punyainductionseal. Itu terindikasi palsu," kataEdwin. (dtk)