Nusanews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyetop dana hibah untuk Bamus Betawi karena menilai ada politik berbau rasisme di ormas itu. Ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Nachrowi Ramli menegaskan bahwa ormas juga penting di masyarakat.
"Soal dana buat kaum Betawi, kecil. Mau diputus juga enggak ada masalah. Asal sesuai aturan. Bukan karena hanya emosional," kata Nachrowi di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Kamis (15/9/2016).
Pria yang dikenal dengan panggilan Nara ini mengingatkan bahwa Bamus Betawi bukan perusahaan milik Ahok yang bisa diatur sendiri. Dia mengaku warga Betawi tidak gentar meski dananya akan disetop.
"Di dalam kehidupan berorganisasi dan kehidupan bermasyarakat, ormas itu penting. Diakui oleh Kemendagri, diakui oleh pemerintah. Dengan adanya ormas dan paguyuban itu kita bisa hidup. Jangan anggap enteng ormas," ujar Ketua DPD Partai Demokrat DKI ini.
Sebelumnya, Ahok menegaskan tak bakal mengalokasikan dana hibah untuk organisasi kemasyarakatan Bamus Betawi. Kecuali bila gubernur DKI berganti orang selepas Pilgub DKI 2017, maka kemungkinannya akan terbuka lagi.
"Kalau saya masih jadi gubernur, ya enggak gue (saya) kasih. Gitu aja," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Bagi Ahok, masyarakat Betawi juga masih bisa menunjukkan keluhuran budayanya tanpa anggaran untuk Bamus Betawi. "Orang Betawi masih bisa menikmati di Setu Babakan (cagar budaya) kok," ujar Ahok. (dtk)