Nusanews.com - Presiden Jokowi dan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meninjau proyek Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas. Ahok menyatakan Jokowi ingin penyampaian yang tak berbelit-belit soal kemajuan proyek MRT.
"Jadi dari dulu Presiden itu enggak mau teori-teorian. Maunya kerja jelas, tuntas. Pak Jokowi selalu, 'Enggak usah jelasin teori-teori deh sama saya. Yang penting foto. Mana kemajuannya?'," kata Ahok di kawasan proyek itu, Jl MH Thamrin, Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2016).
Proyek MRT dikerjakan pemerintah pusat dan DKI, digarap oleh PT MRT Jakarta (BUMD). Ahok menegaskan, proyek ini perlu betul-betul dipastikan kemajuannya, langkah demi langkah. Dengan demikian, proyek bisa terhindar dari ketertundaan.
"Ini mesti tungguin, enggak boleh ada delay, enggak boleh ada kesalahan. Karena ini proyek pertama kita. Kita Kota Jakarta bukan hanya enggak punya transportasi massal, kita juga enggak punya terowongan, tunnel untuk pengelolaan air limbah," tutur Ahok.
Rencananya, proyek MRT di Tahap Satu Selatan-Utara rampung pada 2018. Namun pada tahun depan itu, MRT belum bisa dioperasikan. Pengoperasiannya baru bisa pada 2019.
"Bila konstruksinya selesai (2018), kan dia mesti uji coba dulu," ujar Ahok.
Pada peninjauan ini, hadir pula Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Dirut PT MRT Jakarta Dono Boestami. (dtk)
