logo
×

Kamis, 04 Agustus 2016

Wapres JK: Cuma di Indonesia Masjid Ada Kotak Amal

Wapres JK: Cuma di Indonesia Masjid Ada Kotak Amal

Nusanews.com - Sebagai negara dengan umat Islam terbanyak di dunia, Indonesia memiliki ragam keunikan dan kekhasan yang tak dimiliki negara lain. Salah satunya yakni Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah masjid terbanyak di dunia, sehingga tak heran suara adzan bisa menjadi masalah di negeri ini.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut Indonesia memiliki hampir lebih dari 800 ribu masjid. Jumlah ini menurut JK bila dihitung menandakan setiap 250 orang Islam di Indonesia memiliki satu masjid dan satu musala.

"Karena itulah, kadang-kadang suara adzan saling bertentangan akibat begitu banyaknya masjid," ujar JK saat memberikan sambutan dalam Seminar bertajuk 'Peran Masjid Dalam Membentengi Umat Dari Pemikiran Menyimpang'‎ di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2016).

JK yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia itu mengungkapkan hampir 95 persen masjid di Indonesia dibangun secara gotong royong oleh masyarakat. Hal ini berbeda dengan masjid-masjid yang ada di negara lain dimana sebagian besar masjidnya dibangun pemerintah.

"Sebagian besar masjid di Malaysia, Pakistan, dan Timur Tengah sebagian besar dibangun pemerintah. Karena itu semua imamnya khatibnya orang pemerintah, di Indonesia tidak," papar JK.

JK bahkan berseloroh hanya di Indonesia setiap masjid ada kotak amal yang diedarkan saat pelaksanaan solat Jumat atau momen lainnya. Menurut JK, dana tersebut digunakan untuk membayar khatib atau penceramah, sehingga JK menyebut masjid di Indonesia lebih mandiri dibandingkan negara lain.

"Jangan salah ada kotak amal yang beredar (di masjid Indonesia). Karena itu anda tidak terdapat kotak amal di Malaysia, Brunei. Tapi di sini kalau tidak kotak amal siapa yang membayar kalau ada khatib atau ustad dan sebagainya," ungkap JK.

Menurut JK, peran dan fungsi dewan masjid diperlukan disini untuk memakmurkan masjid dan juga para umatnya. Selain itu, dewan masjid juga diperlukan untuk mengontrol agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan ajaran yang dilakukan di masjid.

"Tugas kita semua menjaga batas-batas itu. Menjaga bagaimana masjid memakmurkan masyarakat kita agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan harapan dan pemikiran-pemikiran pada masyarakat," pungkasnya. (ok)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: