logo
×

Selasa, 09 Agustus 2016

Tetap Ogah Cuti, Ahok Sebut Jokowi Saat Kampanye Pun Tidak Fair

Tetap Ogah Cuti, Ahok Sebut Jokowi Saat Kampanye Pun Tidak Fair

Nusanews.com -  Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkeras menolak cuti kampanye di Pilkada DKI 2017 mendatang.

Namun, dia menepis keinginannya untuk terus bekerja ketika tenggat waktu kampanye berlangsung merupakan upaya penolakan terhadap Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

"Saya kira maksudnya jelas kok, saya bukan menentang (Undang-Undang), bahwa pejabat publik atau petahana wajib cuti kalau kampanye, saya tidak pernah menantang itu loh," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (8/08/2016).

Dia pun mencontohkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilainya tidak fair dalam mengamalkan ketentuan harus cuti kampanye ketika hendak menjadi Presiden. Pasalnya, kata Ahok, Jokowi ketika itu memanfaatkan cutinya untuk kampanye, namun tetap kembali bekerja disaat tertentu.

"Pak Jokowi waktu mau jadi presiden cuti enggak, cuti waktu kampanye? Cuti, tapi Pak Jokowi kan bolak-balik. Lalu punya pemikiran kalau itu gak fair juga nih, masa dia on-off, on-off," terang Ahok.

Karena hal itu yang membuat dirinya berinisiatif melayangkan judicial review terhadap UU Nomor 10 Tahun 2016 ke mahkamah konstitusi (MK). Sebab, dia berasumsi, bagaimana pun pekerjaan seorang pejabat negara untuk terus melakukan pelayanan terhadap warga merupakan juga hak konstitusi.

"Makanya saya ajukan judicial review itu. Tetap kalau orang tidak mau kampanye, jangan maka dia cuti juga dong kan bahasanya gitu. Jadi yang saya minta itu pertimbangan MK menafsirkan undang-undang Pilkada ini," ungkap dia.

Pasalnya, sambung Ahok, adalah Undang-Undang juga dengan keinginannya untuk tetap bekerja dan tidak melakukan kampanye.

"Makanya kita gak usah berdebat di media deh, nanti tunggu waktu MK bicara," terang pria kelahiran Manggar, Belitung Timur itu. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: