Nusanews.com - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menunjukkan sifat aslinya sebagai seorang penipu dengan menyatakan dirinya jujur dan Plt Gubernur tak bisa jujur seperti dirinya.
“Kalau tak percaya Plt Gubernur seperti dirinya menunjukkan sifat Ahok yang asli, yaitu penipu. Jujur itu yang menilai orang lain bukan dirinya, ini Ahok akui seorang jujur,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Jumat (5/8).
Kata Baidhowi, Ahok merasa dirinya jujur padahal namanya disebut-sebut dalam kasus RS Sumber Waras, reklamasi. “Belum lagi dana CSR yang tidak terbuka,” ungkap Baidhowi.
Baidhowi mengatakan, merasa paling bersih dan pandai sebagai upaya Ahok menutupi korupsi yang dilakukannya. “Itu bagian strategi Ahok untuk menutupi dugaan korupsinya saja,” pungkasnya.
Ahok tak yakin Kementerian Dalam Negeri mengirim Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang integritasnya terjamin untuk menjadi pejabat Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur DKI, seandainya ia mengambil cuti kampanye untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
“Siapa yang jamin PNS dari Kemendagri itu jujur?,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Kamis, 4 Agustus 2016.
Padahal, bagi Pemerintah Provinsi DKI, masa kampanye Pilkada DKI bersamaan dengan masa krusial, finalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2017. “Ini masa susun anggaran,” ujar Ahok.
Ahok mengatakan, pejabat Plt, adalah juga pejabat yang berwenang mengeluarkan sejumlah izin terkait pengelolaan daerah layaknya kepala daerah definitif. Ahok takut Plt itu malah mengeluarkan kebijakan yang menurutnya justru bisa memperburuk kondisi Jakarta.
“Dia (pejabat Plt) bisa laksanakan tugas (kepala daerah) sehari-hari lho. Apapun itu. Kalau izin-izin peruntukan segala macam dia lakukan (keluarkan sembarangan), kita enggak tahu,” ujar Ahok. (sn)