logo
×

Jumat, 05 Agustus 2016

Politisi PDIP: Ahok Enggak Usah Berlagak Pintar!

Politisi PDIP: Ahok Enggak Usah Berlagak Pintar!

Nusanews.com - Ketua DPP PDIP Arteria Dahlan tampaknya geram dengan sikap arogan yang ditunjukkan Basuki T Purnama (Ahok) pimpin DKI Jakarta. Menurut dia, semua orang bisa seperti Ahok jika sudah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

Dia mengkritisi kebijakan Ahok yang kerap menggusur rakyat kecil. Penggusuran yang dilakukan di Kampung Luar Batang, pasar ikan dan Kalijodo dinilai sangat menyulitkan rakyat kecil. Terlebih, Pemprov DKI melibatkan Polri dan TNI dalam aksi tersebut.

"Sekarang gunakan TNI-Polri. Bagi saya enggak usah berlagak pintar, mengelola anggaran DKI yang kurang lebih Rp 76 T yang penting punya hati nurani, jujur dan niat baik. Ahok enggak usah mentang-mentang, siapapun kalau dikasih kesempatan juga bisa kayak gitu," kata Arteria saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (5/8).

Arteria menjelaskan, capaian yang dilakukan Ahok di DKI seperti revitalisasi kampung kumuh dan perbaikan transportasi massal memang ada dalam kontrak politik Jokowi-Ahok dulu saat Pilgub 2012. Namun menurut dia, proses yang dilakukan Ahok salah.

"Yang dia lakukan itu memang yang digariskan partai, tapi proses pencapaiannya bertentangan, meresahkan rakyat," kata dia.

Anggota Komisi II DPR ini mencontohkan, Ahok menggusur hanya demi kepentingan segelintir pengusaha. Daerah kumuh digusur, rakyat kecil dipindah ke tempat yang jauh dari tempat mereka mencari kerja.

"Yang enak siapa? Orang yang punya uang, tidak hanya mencapai itu prosesnya juga harus kita amati revitalisasi kampung kumuh, kapital yang untung, daerahnya jadi aman, nilai jualnya tinggi, tapi kita enggak mau gitu, rakyatnya juga bermanfaat, jangan gusur Bukit Duri, tapi dipindahin ke Cengkareng, tujuan dapat, tapi prosesnya dengan teror. Binatang saja enggak mau begitu saja dipindah," pungkasnya. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: