Nusanews.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menilai, komposisi kabinet hasil reshuffle jilid II merupakan kabinet daur ulang.
Hal demikian diungkapkannya dalam sebuah diskusi bertajuk amnesti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. “Pemerintahan sekarang serba baru, recycle cabinet, kabinet daur ulang, lihat saja personelnya,” kata Effendi Simbolon.
Namun, dia tidak menjelaskan detail maksud kabinet daur ulang tersebut. “Silakan ditafsirkan sendiri,” ucapnya. Anggota Komisi I DPR ini pun mengkritik pesimis dengan komposisi Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) hasil reshuffle kabinet jilid II.
“Sudah teruji yang daur ulang tidak akan lebih baik dari yang original,” tutur Effendi.
Dia pun menilai komposisi pemerintahan setelah reshuffle kabinet jilid II lebih proneo liberal. Diketahui, belum lama ini perombakan atau reshuffle kabinet jilid II dilakukan Presiden Jokowi.
Sejumlah wajah lama masuk di kabinet kerja pada momen reshuffle jilid II itu. Di antaranya Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Luhut Binsar Panjaitan.
Sedangkan Luhut menjadi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman. Kemudian Direktur Bank Dunia Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan. Pada era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Mulyani menjabat Menteri Keuangan. (it)