logo
×

Jumat, 05 Agustus 2016

Pemerintah: 27 Juta Rakyat Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Pemerintah: 27 Juta Rakyat Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Nusanews.com - Pemerintah mengakui angka kemiskinan di Indonesia masih tinggi. Tercatat masih terdapat 27 juta rakyat hidup di bawah garis kemiskinan.

"Kemiskinan sebanyak 11 persen. Artinya 11 persen dari 250 juta masih ada 27 juta rakyat hidup di bawah garis kemiskinan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, di Balairung Universitas Indonesia (UI), Jumat (5/08/2016).

Bambang mengakui target pertumbuhan ekonomi di atas enam persen masih sulit terealisasi. Meski demikian, dia yakin Indonesia dapat tumbuh secara berkualitas mengatasi masalah kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pengangguran yang ada.

“Pertumbuhan ekonomi kita enggak jelek – jelak amat. Pertumbuhan kita tumbuh 4,8 pesen. Kita tetap tumbuh tapi harus tumbuh berkualitas. Artinya meskipun kita tumbuh 5 persen itu belum cukup. Masih sulit tumbuh diatas 6 persen,” papar dia.

Untuk mengatasi masalah pengangguran, Bambang mendorong wirausahawan muda untuk lebih kreatif dan berinovasi. “Jumlah pengusaha hari ini masih dibawah standar negara maju. Ini yang harus didorong,” tuturnya.

Namun saat ini, kata Bambang, sistem logistik Indonesia masih belum mapan dan efisien. Biaya logistik dan jalur distribusi masih tinggi bahkan untuk mengirim barang di dalam negeri.

“Indonesia negara kepulauan ada kelebihan yaitu secara maritim kita kuat. Namun biaya yang kita jalankan akan lebih mahal. Jika seperti India dan China pasti akan efisien," ungkap dia.

"Kita belum efisien, kenapa? Saya kasih contoh ada eksportir vanila, untuk angkut 1 kontainer vanila dari Surabaya ke California biayanya USD 3 ribu. Yang menarik dari Surabaya ke Medan justru butuh biaya USD 7 ribu. Lebih murah gampang jual ke California daripada ke Medan. Disatu sisi bagus namun jeleknya karena biaya logistik kita memang mahal hidup di negara kepulauan,” papar dia lagi.  (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: