Nusanews.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kemajuan konstruksi pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 93 persen. Sementara bangunan gedung utama di PLBN telah dapat ditempati.
“Progres pembangunan PLBN khususnya di Motaain cukup signifikan dan dimungkinkan dalam waktu tidak lama lagi dapat dioperasikan,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono kepada wartawan, Jakarta, Minggu (7/8/2016).
Saat melakukan peninjauan, Menteri Basuki didampingi oleh Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Imam Santoso, Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Achmad Ghani Ghazaly, Direktur Bina Penataan Bangunan Ajar Prayudi dan Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan.
Dikatakan, bangunan PLBN Motaain yang berbatasan langsung dengan Timor Leste tersebut mengadopsi arsitektur rumah adat masyarakat Belu. Sementara ornamen sun shading pada atap bangunan pemeriksaan kendaraan pribadi mengadaptasi corak tenun setempat.
Ia menambahkan, pengembangan PLBN Motaain meliputi zona inti yang terdiri dari gerbang tasbara dan pos jaga, Karantina Tumbuhan dan Hewan, pemeriksaan imigrasi, jembatan timbang. Kemudian pemeriksaan X-ray kendaraan, bea cukai, dan lambang negara Indonesia.
Selain itu, Menteri Basuki juga meninjau pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timor (NTT).
Progres pembangunan bendungan itu, kata dia, telah mencapai 54 persen. Pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2017 nanti.
“Progresnya sudah 54 persen dan ditargetkan selesai dibangun pada Juli 2017 nanti (Pembangunan Bendungan Raknamo),” ucapnya.
Menurut Basuki, NTT perlu mendapatkan perhatian lebih karena kalau mau menanam seperti jagung dan ketela diperlukan air dalam jumlah besar.
“Ke depan kita tetap melakukan penambahan embung-embung,” katanya. (it)