logo
×

Selasa, 09 Agustus 2016

Panglima TNI Bentuk Tim Investigasi untuk Selidiki Keterlibatan TNI dalam Jaringan Narkoba Freddy

Panglima TNI Bentuk Tim Investigasi untuk Selidiki Keterlibatan TNI dalam Jaringan Narkoba Freddy

Nusanews.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk mendalami keterlibatan prajurit TNI dalam jaringan narkoba.

"Tim investigasi ini gabungan dari Inspektorat Jenderal TNI dan Polisi Militer TNI," kata Gatot saat upacara kenaikan pangkat 35 perwira tinggi TNI di Ruang Hening, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (8/8/2016).

Langkah Gatot ini untuk menindaklanjuti testimoni Freddy Budiman, terpidana mati kasus narkoba yang telah dieksekusi, terkait dugaan oknum TNI yang disebut-sebut perwira tinggi bintang dua dalam kasus membekingi jaringan narkoba.

Menurut Gatot, semua staf dan anggota TNI yang terlibat narkoba, baik yang sekarang dalam proses hukum maupun yang sudah dalam penjara, bahkan yang sudah keluar dari penjara, akan diperiksa agar mendapat kepastian.

"Sejak memimpin TNI, saya tidak pernah menutup-nutupi kesalahan prajurit mulai dari pangkat prada (prajuri dua) sampai jenderal, apabila ada prajurit TNI yang membuat kesalahan harus ditindak sesuai hukum yang berlaku," tegas Gatot.

Dia menilai testimoni Freddy Budiman yang disampaikan Koordinator Kontras Haris Azhar bukan sekadar pernyataan, tetapi sebagai introspeksi yang harus didalami bersama-sama.

"Haris Azhar bukan terdakwa, tetapi sebagai pelapor. Ini diperlukan TNI membuat laporan ke kepolisian, tujuannya adalah agar pihak Kepolisian RI sesuai kewenangannya mengadakan penyelidikan dan penyidikan," ujar Jenderal Gatot.

Dia juga berharap ada kejelasan apabila telah ditemukan bukti-bukti awal dan dipadukan antara pihak kepolisian dengan tim investigasi untuk mencari siapa pelakunya.

"Begitu juga sebaliknya, apabila hasil penyelidikan kepolisian dan tim investigasi dinyatakan tidak terbukti, maka masyarakat tidak dapat menganggap seluruh prajurit TNI terlibat narkoba," tuturnya. (il)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: