Nusanews.com - Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago mengatakan tertangkapnya delapan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina oleh Polda Banten menunjukkan pemerintah lemah dalam pengawasan ketenagakerjaan.
"Pengawasan kita sangat lemah, kenapa lemah? Baik yang dari Kemenaker, imigrasi dan kepolisian. SDM kita kurang dan kurang memiliki komitmen kebangsaan (rentan di sogok)," ujar Irma saat dihubungi, Kamis (4/8/2016).
Selain itu, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri selalu mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) yang selalu menabrak Undang-Undang bahkan UUD 1945. Sehingga, menyebabkan regulasi yang tidak konsisten.
Selain itu, Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem ini juga menilai Indonesia belum siap memasuki era keterbukaan dalam tenaga kerja. Pasalnya, ketersediaan lapangan kerja di Indonesia juga sangat kurang.
"Dalam melakukan pengawasan kita tidak mendasarkan pada kesepakatan ASEAN Mutual Reconition Arrancement (8 skill TKA) yaitu Insinyur, dokter gigi, Pariwisata, perawat, arsitek, akuntan, survey, praktisi medis. Diluar itu harusnya dibatasi," tandasnya.
"Membanjir nya TKA hanya dari satu negara tentu berbahaya bagi Hankamnas kita," tambahnya. (ts)