Nusanews.com - Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis menyindir calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ogah cuti saat masa kampanye Pilkada DKI. Padahal, Ahok selalu bangga dengan hasil survei yang masih berada di atas dibanding lawan-lawannya.
"Nah itu dia, kan survei semua bilang dia hebat, kenapa dia takut," kata Margarito kepada INILAHCOM, Minggu (7/8/2016).
Menurut dia, semua hampir lembaga survei menempatkan Ahok sebagai calon petahana dipapan atas dibanding nama-nama tokoh yang muncul untuk bertarung di Pilkada DKI 2017, baik popularitas, elektabilitas dan kapabilitas Ahok masih tinggi.
"Kan semua sudah survei, apa semua survei abal-abal? Kalau abal-abal lain lagi, tapi kalau survei benar semua kenapa dia takut? Jagoan masa takut cuti, katanya jagoan masa cuti takut," ujarnya.
Oleh karena itu, Margarito meminta Ahok supaya cuti apabila ingin tetap ikut dalam Pilkada DKI.
Karena, Ahok merupakan calon petahana sehingga harus mundur (cuti) sebagaimana aturan undang-undang yang berlaku.
"Harus cuti, tidak ada cerita gak mau cuti. Kalau tidak cuti gugur, dia (Ahok) harus digugurkan. Jika tidak digugurkan, kita yang gugurkan," tandasnya.
Untuk diketahui, Ketua KPUD DKI Soemarno mengatakan calon Gubernur DKI petahana yang maju di Pilkada DKI 2017 harus mengajukan cuti selama masa kampanye. Menurutnya, pengajuan cuti calon petahana harus diajukan sejak ditetapkan menjadi calon Gubernur DKI pada 24 Oktober 2016.
Sementara, calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama tidak mau cuti selama masa kampanye sehingga mengajukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Karena menurut Ahok, harusnya aturan itu memberi pilihan kepada setiap kepala daerah bukan malah memaksa mengajukan cuti kampanye.
Oleh karena itu, Ahok mengaku lebih baik tidak mengikuti kampanye daripada harus cuti saat berkampanye. Sebab, rangkaian pemilihan Gubernur DKI pada September 2016 sampai Februari 2017 itu bentrok dengan pembahasan anggaran. (il)