logo
×

Senin, 08 Agustus 2016

Jatah Menteri Gak Dapat, Dukung Jokowi Nyapres Juga Disambut Dingin. Sadarkah Golkar Sedang Dibonsai & Dipermalukan?

Jatah Menteri Gak Dapat, Dukung Jokowi Nyapres Juga Disambut Dingin. Sadarkah Golkar Sedang Dibonsai & Dipermalukan?

Nusanews.com - Inilah otokritik dari kader untuk Partai Golkar. Adalah Musflihin Dahlan, politisi senior Partai Golkar yang mengingatkan agar seluruh kader partai Beringin bisa membaca tanda-tanda permainan politik yang secara sistematis sedang mempermainkan Golkar.

"Golkar sedang dibonsai dan dipermalukan secara sistematis!," papar Musphihin Dahlan yang juga mantan anggota DPR-RI dalam pesan tertulis di Jakarta, Senin (8/8/2016).

Musflihin mengungkapkan tanda-tanda itu bisa dibaca dalam perkembangan politik belakangan ini. Menurut dia strategi Partai Golkar mencalonkan Jokowi sebagai Calon Presiden 2019 bertepuk sebelah tangan. Alias disambut dingin-dingin saja.

Tak hanya itu, calon Menteri yang diusulkan Partai Golkar juga tidak diakomodir oleh pihak Istana. "Yang dipilih justru Airlangga Hartarto yang sejak semula memang diinginkan Jokowi," papar Musflihin Dahlan yang juga pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa UI tahun 1970-an ini.

Hal ini, menurut Musflihin, harapan Golkar sebagai partai politi besar mendapat dua kursi dalam kabinet tak kesampaikan. Kursi Golkar dalam Kabinet kalah jauh dengan PKB yang mendapat empat kursi Menteri.  

"Benar kata Muhaimin, dalam Muktamar Surabaya yang lalu, target PKB mengalahkan Golkar hampir jadi kenyataan," papar Musflihin.

Menurut penilaian Musflihin, Jokowi sangat cerdik merespon manuver Golkar pasca Munaslub Bali. Menurut dia, Jokowi menerapkan strategi, "menerima Golkar asal jangan mengalahkan PDI-P!'.

"Perkembangan terakhir, LBP yang menjadi tulang punggung pemenangan SN grup di Munaslub Bali sekarang digeser dan dikerangkeng tidak boleh cawe-cawe politik. JK juga makin dimandulkan. Sri Mulyani yang merupakan musuh Ical, SN dan JK dipanggil pulang sebagai Menkeu. Inilah tanda-tanda zaman. Mudah-mudahan kader Panca Bakti dapat membaca tanda-tanda zaman ini dengan arif," papar Musflihin. (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: