Nusanews.com - Tiga orang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi dilaporkan ke Polisi lantaran diduga melakukan tindak asusila terhadap siswi SMK magang di kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku belum mendapatkan informasi lengkap terhadap kasus memalukan tersebut. Hanya saja dia menaruh curiga bahwa PNS itu tengah mabok saat memperkosa korban.
"Kita gak tahu kejadiannya kaya apa, ada laporan, ada maboknya, ada apanya gak? Kalau ada maboknya PNS ya langsung ke sanksi, masa mabok di kantor, saya enggak tahu laporan tertulisnya belum," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (8/08/2016).
Meski begitu, Gubernur mengklaim sejatinya ada jaminan keamanan terhadap siswi atau siswa yang melaksanakan magang di kantor milik Pemprov DKI. "Kamu magang di kantor mana pun juga bisa aman enggak? Makanya saya enggak tahu ini siapa, dipaksa mabok atau apa, dijebak atau apa," ungkap dia.
Terkuaknya peristiwa memilukan ini bermula dari laporan orangtua siswi ke Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu kemarin. Dalam laporannya siswi magang di kantor Wali Kota Jakarta Pusat itu mengaku dibekap dan dipaksa masuk ke dalam ruangan di salah satu gedung Kantor untuk memuaskan tiga orang tersangka yang diketahui berinisial H, Y, dan A.
Guna menguatkan laporan atas kesaksiannya, korban juga menunjukkan laporan visum kepada Kepolisian. Dalam laporan tersebut, diketahui kelamin korban mengalami memar dan bagian tubuh lainnya.
"Hasil visum menunjukkan ada beberapa bekas luka, diantaranya luka lama dan baru. Luka baru disekitar kemaluan korban menunjukkan memar akibat tekanan benda tumpul," ujar Waka Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roma Hutajulu. (rn)
