Nusanews.com - Pihak Inspektorat memastikan pihak RSUD Kota Bekasi berhutang pada pihak distributor obat sebesar Rp 1 miliar sejak awal tahun 2016.
“Nilai hutangnya kurang lebih mencapai Rp 1 miliar ke distributor obat,” kata Kepala Inspektorat Kota Bekasi, Cucu Syamsudin, Kamis (14/7/2016).
Sayangnya, Cucu masih tak mau mengakui bila dampak hutang itu mempengaruhi kosongnya stok obat yang ada di RSUD. Pasalnya, beberapa bulan lalu hingga sekarang pihak distributor obat sudah tidak mau mengirimkan pasokannya lagi, dengan alasan hutang tersebut harus dilunasi dahulu.
“Bukan karena hutang. Tapi karena memang tidak masuk dalam pembelian saja kok kondisi kekosongan obat ini,” kelitnya.
Namun, Cucu menjelaskan, hutang yang diderita rumah sakit itu bukan berarti tidak memiliki uang untuk membayar. Sejauh ini, kata dia, pihak RSUD dianggap hanya tidak matang dalam perencanaan pembelian stok obat setiap tahun anggaran.
“Mereka punya uang kok. Tapi dalam alokasi pembelian obat tidak matang. Jadinya kurang uangnya,” ucapnya. (rn)
