Nusanews.com - Setelah menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, China ditawari proyek kereta Trans Sumatera dan Trans Sulawesi. Proyek ini merupakan bagian dari program penambahan rel 3.285 kilometer (km) yang dilakukan pemerintah.
Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, China sudah minat meminjamkan dana untuk proyek kereta Trans Sumatera dan Trans Sulawesi. Namun masih dalam tahap pembahasan.
"Memang China minat, tapi masih sebatas minat masih pembicaraan. Sudah ada beberapa studi yang sedang dipelajari teman-teman China, masih dalam posisi pembahasan," kata Prasetyo, di Hotel Milenium Sirih, Jakarta, Kamis malam (30/6/2016).
Pinjaman dari China ini memang ditujukan untuk proyek-proyek prioritas di luar Jawa, seperti Sumatera dan Sulawesi. Besar kebutuhan dana kedua proyek tersebut mencapai US$ 6,57 miliar, atau setara Rp 85 triliun (kurs Rp 13.000 per dolar AS).
"Pinjaman China itu sebenarnya kemarin kan yang prioritas luar Jawa, ada di Trans Sumatera sama Trans Sulawesi. Kalau Kalimantan kan swasta di sana yang minat. Trans Sumatera saja hampir Rp 40 triliun, kalau Trans Sulawesi sekitar Rp 42-45 triliun itu perhitungan kasarnya lah," ujar Prasetyo. (dtk)