Nusanews.com - Saat ini, umat Islam disuguhi beberapa peperangan. Baik itu perang fisik, maupun perang non fisik, yakni sebagaimana yang dikenal dengan sebutan perang pemikiran. Menurut pakar kristolog, Irena Handono, umat Islam di Indonesia harus senantiasa siap menggemakan untuk menyampaikan mana yang benar dan mana yang salah.
"Saya tidak pernah bosan mengingatkan bahwa umat Islam sekarang diseret arus perang peradaban. Yaitu perang budaya dan pemikiran. Saudara-saudara kita di Palestina, Suriah, mereka menghadapi perang dengan darah. Namun di Indonesia, kita masuk era perang tanpa darah. Oleh karenanya, kita ubah arah jihad kita menjadi jihad intelektual. Jihad pemikiran. Katakanlah yang haq itu haq, dan yang batil itu batil," demikian tulisan dari akun Twitter pribadi miliknya.
Menurutnya pula, jika telah ada hal-hal yang dirasa telah merasuki hingga ke dalam tubuh umat Islam, khususnya bagi yang kosong pendidikan agamanya disarankan agar tidak berhenti di aksi unjuk rasa atau turun ke jalan.
"Ketika fitnah terlanjur merembes ke kalangan umat Islam yang awam, tidak cukup selesai hanya dengan demo atau unjuk rasa pelurusan kebenaran. Tumbuhlah sebagai generasi penerus yang berilmu."
Ummi, demikian mantan biarawati ini, juga menghimbau agar ketidaktahuan umat Islam agar segera dihilangkan. Hal ini untuk mengantisipasi dari tindakan-tindakan mudahnya anak-anak, muda mudi, dan remaja tertipu.
"Jangan pernah bangga dengan 'tidak tahu'. Karena 'tidak tahu' adalah pangkal dari mudahnya tertipu. Mari, Ramadhan yang tinggal beberapa hari, kita jadikan sebagai langkah awal untuk menata sikap."
Oleh karena itu, tugas umat Islam sekarang menurutnya adalah merapatkan barisan. "Tengok kiri dan kanan.
Perkara-perkara khilafiyah jangan diributkan dan dibesar-besarkan. Musuh-musuh kita akan bersorak senang kalau kita masih mudah pecahbelah." (vi)