logo
×

Minggu, 17 Juli 2016

Pesan Obama Penuh Makna: Lengserkan Erdogan dengan Desakan Pemilu Paska Kudeta Gagal

Pesan Obama Penuh Makna: Lengserkan Erdogan dengan Desakan Pemilu Paska Kudeta Gagal

Nusanews.com - Setelah kudeta militer yang gagal di Turki, Presiden Amerika Barrack Obama mengeluarkan pernyataan yang dapat memiliki makna tajam bagi kepemimpinan Presiden Erdogan.

Dilansir dari laman media Los Angeles Times, Presiden Barrack Obama mengeluarkan pernyataan President Obama: Support Turkey’s ‘democratically elected government’.

Mendukung pemerintahan Turki ‘yang terpilih secara demokratis’ (dengan tanda kutip).

Pemerintah Amerika melalui Presiden Barrack Obama memberi pesan dibalik terjadinya kudeta yang gagal dilakukan oleh militer; bahwa pemerintah Turki dibawah kepemimpinan Presiden Erdogan belum lahir dari sebuah pemilihan yang demokratis.

Penggiringan opini atas pernyataan Obama adalah seolah belum adanya pemilihan yang demokratis, maka kudeta militer terjadi; walau gagal, hal ini seolah desakan bagi Turki untuk melakukan pemilihan paska kudeta gagal dengan harapan memenuhi semua aspirasi masyarakat Turki.

Amerika memang selalu berdiri dengan standar gandanya, satu sisi seolah mendukung pemerintahan Presiden Erdogan tapi di sisi lain berusaha mencari cara bagaimana ‘melengserkan’ kepemimpinan Presiden Erdogan yang dikatakan oleh politik amerika adalah tokoh Islam yang mewakili kaum Fundamentalis (Ikhwanul Muslimin).

Standar ganda itu pun kini dijalankan, dengan mendorong desakan adanya pemilihan kembali kepemimpinan di Turki dengan menjadikan peristiwa Kudeta militer yang gagal sebagai alasan adanya pemerintahan yang bukan hasil pemilihan demokratis.

Upaya Amerika ini semata untuk melengserkan pengaruh dan hegemoni sosok Erdogan, alasan diperlukan pemerintahan yang dipilih secara demokratis oleh rakyat Turki, dan hal inilah yang akhirnya menjadi kekuatiran tersendiri seperti peristiwa di Aljazair dengan FIS nya.

Turki dengan AKP nya akan dibuat seperti FIS di Aljazair, menghapuskan pengaruh partai yang dikenal Islamis; dengan menjadikan target pemimpinnya untuk dikalahkan dalam pemilihan yang ‘kemungkinan’ disesuaikan berdasarkan keinginan Amerika. (ln)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: