logo
×

Jumat, 01 Juli 2016

Membandingkan Kesederhanaan Presiden Duterte dengan Presiden Jokowi

Membandingkan Kesederhanaan Presiden Duterte dengan Presiden Jokowi

Nusanews.com -  Rodrigo Duterte resmi dilantik sebagai Presiden Filipina. Pemimpin yang terkenal 'angker' ini mengumbar sejumlah janji dengan mengedepankan kesederhanaan ketimbang mengumbar kemewahan.

Salah satu yang luar biasa adalah dia menyatakan tidak mau lagi diantar jemput untuk beraktivitas sebagai presiden dengan limusin. Dia minta dijemput menggunakan mobil pick-up.

Saat pelantikan Duterte hanya mengenakan kemeja polos tanpa balutan khusus. Para tamu undangan hanya disuguhi panganan dan minuman tradisional Filipina. Tidak terlihat jejeran sampanye atau makanan mewah yang biasanya menjadi kelaziman.

Gaya Duterte ini tentu mengingatkan pada Presiden Joko Widodo yang juga mengedepankan citra sederhana dalam beraktivitas sebagai kepala negara. Ketika baru terpilih Jokowi mengaku tak ngebet naik mobil khusus sebagai presiden.

"Saya naik apa-apa nyaman. Pakai becak nyaman, pakai bajaj nyaman, pakai angkot nyaman, pakai Kijang nyaman, pakai Mercy nyaman. Semuanya nyaman. Saya enggak pernah birahi terhadap mobil," ujarnya saat menghadiri acara Relawan Projo di kawasan Kelapa Gading, Sabtu (23/08).

Berdasarkan aturan standar protokoler, total ada 37 anggota Paspampres, tujuh rangkaian mobil dan tiga motor pengamanan yang akan terus mengawal Jokowi. Dia mengaku tak bisa menolak kehadiran Paspampres, Jokowi menegaskan akan membuat pengamanan terhadap dirinya tidak terlalu ketat.

"Tadi malam sudah saya kumpulkan semuanya. Kita hitung rombongan nanti berapa. Kalau normal katanya 22 mobil. Saya sampaikan ndak, saya ingin lebih simpel, yang paling kecil, tetapi tetap standar keamanan ada. Hitung-hitungannya ketemu tujuh mobil," kata Jokowi.

Selain jumlah iring-iringan mobil, Jokowi juga membahas soal blusukan dengan para anggota Paspampres. "Saya tidak ingin terjadi jarak antara saya dan masyarakat," ujarnya saat menghadiri acara Relawan Projo di kawasan Kelapa Gading, Sabtu (23/08).

Jokowi juga meminta agar Paspampres tidak menyalakan sirine ketika rombongan lewat. Beberapa kali Jokowi juga sempat berhenti untuk bertemu dengan rakyat. Mempertimbangkan keselamatan Jokowi akhirnya memakai mobil dinas Mercedes, bukan Innova seperti masih menjadi gubernur.

Jokowi juga membatalkan rencana pembelian mobil Mercedes Benz, sebagai kendaraan dinas menteri pada pemerintahannya mendatang. Jokowi telah melayangkan larangan tersebut ke Sekretariat Negara.

Menurut Jokowi, penolakan pembelian mobil dinas para menteri tersebut karena ingin efisiensi anggaran negara. Namun, mantan wali kota Solo ini mengatakan saat ini masalah tersebut bukan menjadi wewenangnya, lantaran belum dilantik menjadi presiden.

Seperti diketahui, berdasarkan pengumuman pemenang lelang bernomor Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2014 yang diterbitkan situs setneg.go.id, pemenang lelang pengadaan itu adalah PT Mercedes-Benz Indonesia. Penetapan pemenang lelang ini diputuskan pada 28 Agustus 2014. Anggaran pengadaan mobil dinas menteri mencapai Rp 91 miliar. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: