logo
×

Jumat, 01 Juli 2016

Mantan Menkumham: Di Era SBY, KPK Tak Pernah Ngikut Presiden Ke Luar Negeri, BPK Tak Pernah Dilecehkan

Mantan Menkumham: Di Era SBY, KPK Tak Pernah Ngikut Presiden Ke Luar Negeri, BPK Tak Pernah Dilecehkan

Nusanews.com - Mantan Menteri Hukum dan HAM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Amir Syamsudin, membeberkan sejumlah perbandingan terkait sikap pemerintah terhadap lembaga negara di era SBY dengan era Joko Widodo.

Dua lembaga yang dimaksud adalah KPK dan BPK. Soal KPK, menurut Amir Syamsudin, di era SBY, tidak pernah KPK dipanggil atau konsultasi dengan presiden di Istana.

“Diera SBY tidak pernah KPK menjadi anggota rombongan Presiden dalam kunjungan ke LN. Sepuluh tahun era SBY wibawa dan kemandirian KPK sangat dirasakan dan diapresiasi rakyat,” tulis Amir Syamsudin di akun Twitter @amirsyamsudin.

Sedangkan terkait BPK, @amirsyamsudin menulis: “Di era SBY wibawa lembaga tinggi seperti BPK sangat terjaga dan tidak pernah dilecehkan.”

Secara khusus, Amir menyorot tindakan petinggi KPK yang menghadap Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan. “Di era SBY tak pernah terjadi KPK menghadap MenkoPolhukam,” tegas @amirsyamsudin.

Sebelumnya, kepada intelijen (28/06), pengamat politik Muslim Arbi mempertanyakan upaya dua Pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif, yang menemui Menkopolhukam Luhut Panjaitan (27/06).

“Cukup aneh, dua komisioner KPK Agus Rahardjo dan Loade Syarif ketemu Luhut. Apa membicarakan kasusnya yang juga bisa menyeret Jokowi?” tanya Muslim Arbi.

Kata Muslim, hanya di era Jokowi, pimpinan KPK menghadap Mengkopolhukam. “Mungkin hanya di era Jokowi sering berhubungan dengan Istana dan orang-orang kepercayaan Jokowi. Luhut itu orang kepercayaan Jokowi. Nampak sekali KPK jadi orderan Istana,” papar Muslim.

Muslim menegaskan, rakyat semakin pesimis pemberantasan korupsi di era Agus Rahardjo Cs. “Kasus besar tak ditangani, hanya kasus ecek-ecek dan untuk festivalisasi saja,” ungkap Muslim. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: