logo
×

Sabtu, 16 Juli 2016

"Keluar Mulut Buaya Masuk Mulut Singa, Utang Lagi dan Lagi-Lagi Para Bandit Berpesta Pora"

"Keluar Mulut Buaya Masuk Mulut Singa, Utang Lagi dan Lagi-Lagi Para Bandit Berpesta Pora"

Nusanews.com - Politikus senior, Rachmawati Soekarnoputri, mengeritik dalih pemerintah bahwa UU Pengampunan Pajak (tax amnesty) dibutuhkan untuk menarik kepercayaan asing.

"Menjungkirbalikkan akal sehat, tax amnesty untuk menarik kepercayaan asing terhadap RI. Apa enggak salah?" kata politikus perempuan yang biasa disapa Mbak Rachma ini, Sabtu (16/7).

Pernyataan yang keluar dari Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, itu dianggapnya penipuan publik. Ia juga menyindir sosok Pramono yang notabene politikus PDI Perjuangan.

"Katanya (PDIP) nasionalis, mengusung wong cilik dan Soekarno, tipu-tipu lagi. Kok lebih mementingkan asing ketimbang kepentingan rakyat sendiri?" sindirnya.

Di mata Mbak Rachma, tax amnesty tidak berpihak pada kepentingan rakyat, tergolong perbuatan melawan hukum, memberi keistimewaan pada koruptor uang rakyat dan pengemplang pajak.

Rachma menyebut pemerintah melakukan akal-akalan. Caranya dengan membuat aturan jika tax amnesty tidak berhasil mencapai target Rp 160 triliun untuk APBN, maka pemerintah dapat membuat utang maksimum 60 persen dari nilai PDB (produk domestik bruto) dengan cara menerbitkan SUN (surat utang negara) dan SBN (surat berharga negara).

"Artinya, keluar mulut buaya masuk ke mulut singa, utang lagi dan lagi-lagi para bandit berpesta-pora memburu kembali obligasi fiktif jadi obligor hitam, lingkaran setan, uang jin dimakan setan," lontar Rachma. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: