Nusanews.com - Mencari lahan untuk membangun sebuah universitas di luar Pulau Jawa, ternyata tak mudah.
Sekalipun, permintaan penyediaan lahan tersebut berasal dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Saat menggelar kegiatan buka puasa bersama dengan perkumpulan Sumando, di Istana Wakil Presiden, Kamis (30/6/2016) malam, Kalla mengungkapkan hal tersebut.
Ketika masih menjabat sebagai Wakil Presiden pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Kalla mengaku, sempat protes atas kondisi pendidikan di Indonesia yang terlalu berpusat di Pulau Jawa.
"Saya bilang kenapa institut teknologi cuma ada di Jawa? IPB, ITS, Gajah Mada," kata dia.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menanggapi kritik yang disampaikan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas, Saldi Isra, yang juga hadir pada acara tersebut.
Saldi menyampaikan soal ketidakadilan pemerintah pusat dalam pemerataan anggaran pendidikan bagi universitas di luar Jawa.
Menurut Saldi, alokasi anggaran universitas di luar Jawa minim dibandingkan universitas di Jawa.
Kalla mengatakan, saat itu, ia memanggil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan.
Kepada keduanya, Kalla menyampaikan bahwa ia ingin membuat dua institut teknologi di luar Pulau Jawa.
"Satu Sumatera, satu Sulawesi," ujar Kalla.
"Sumatera? Di mana?" tanya kedua menteri tersebut.
"Oh kita cari apakah Medan, Padang, Palembang. Kalau di Sulawesi cuma Makassar yang bisa didukung oleh universitas besar," jawab Kalla.
Singkat cerita, Kalla melayangkan surat kepada para gubernur yang ada di Sumatera dan Sulawesi Selatan.
Sambutan positif diberikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, namun tidak oleh gubernur yang ada di Sumatera.
"Saya kasih surat ke Gubernur Sumbar dan Palembang (Sumatera Selatan) untuk kasih tanah sekian hektar, lalu kita bikin satu institut teknologi besar. Enggak ada yang mejawab, enggak ada yang sanggup kasih 50 hektar saja, supaya daerah ada partisipasinya," ujar Kalla.
"Akhirnya cuma satu yang dibuat. Kalau ada universitas teknik yang terbaik di Indonesia sekarang (di luar Jawa) di Makassar," kata dia. (kp)