logo
×

Minggu, 17 Juli 2016

Jenderal AU Turki yang Pernah Berdinas di Israel Diduga Jadi Otak Kudeta

Jenderal AU Turki yang Pernah Berdinas di Israel Diduga Jadi Otak Kudeta

Nusanews.com - Jenderal Umit Dundar yang diangkat menjadi kepala staf militer Turki mengatakan, komplotan militer yang terlibat dalam upaya kudeta di Turki berasal dari Angkatan Udara, polisi militer, unit lapis baja, serta sebagian perwira Angkatan Darat.

Namun kudeta itu gagal lantaran tidak didukung sebagian besar prajurit Angkatan Darat dan Laut, serta kepolisian yang berada di garda terdepan menangkap para pendukung kudeta. Jenderal Umit menyebut, sedikitnya 104 anggota 'komplotan kudeta' ikut menjadi korban setelah terlibat baku tembak dengan militer yang berada di kubu pemerintahan.

Seorang mantan pimpinan Angkatan Udara Turki Akin Ozturk diduga menjadi pihak di balik kudeta militer yang merenggut nyawa ratusan orang tersebut. Akin Ozturk memimpin Angkatan Udara Turki antara 2013 sampai 2015, dan selama setahun terakhir telah diduga berencana menggulingkan pemerintahan, begitu klaim kantor berita DHA. Akin telah menjadi anggota dari Dewan Militer Agung Turki sejak Agustus 2015.

Haaretz mengabarkan, enam komandan senior militer ditangkap sehubungan dengan kudeta yang gagal itu, termasuk Jenderal Akin. Akin yang pada 1990-an merupakan atase militer Turki untuk Israel. Jenderal berusia 64 tahun itu bekerja di Kedutaan di Tel Aviv pada tahun 1998 sampai 2000.

Akin diduga rekan-rekannya akan diadili atas tuduhan pengkhianatan. Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, komplotan perancang kudeta itu tidak akan dikenakan hukuman mati, karena aturan itu dilarang oleh konstitusi Turki. Meski begitu, ia menambahkan, akan terjadi perubahan konstitusi di dalam negeri untuk mencegah kudeta terjadi lagi di masa depan.

Dalam upaya kudeta itu, para penentang Presiden Recep Tayyip Erdogan sempat mengambil alih kapal di pangkalan Angkatan Laut Golcuk. Kepala Armada Turki juga ikut disandera, begitu laporan Reuters.


Anadolu Agency melaporkan, pemerintah memberhentikan 2.745 hakim di seluruh Turki. Ribuan anggota militer juga turut dijebloskan ke penjara, lantaran ikut mendukung upaya kudeta militer. Menurut seorang pejabat di Turki, dua hakim Mahkamah Konstitusi juga ditahan atas dugaan keterlibatan mereka dalam upaya kudeta.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, para pelaku kudeta yang gagal "akan menerima setiap hukuman mereka secara layak." Pemerintah, kata dia bakal mengambil langkah untuk mengekstradisi seorang ulama yang tinggal dipengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat, Fethullah Gulen  yang dituduh mengobarkan pemberontakan.

Sementara itu, ada delapan prajurit Turki yang diduga ikut menggalang kudeta mendarat di salah satu bandara di Yunani. Mereka menjadi pelarian dan meminta suaka ke Yunani, meskipun pemerintahan Turki mendesak untuk dilakukan ekstradisi kepada militer yang kabur itu. (rol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: