Nusanews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok mengakui hubungannya dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik tidak baik. Hubungan keduanya mulai memburuk saat Ahok memutuskan keluar dari Partai Gerindra.
Dalam kasus suap raperda reklamasi, Ahok menduga Taufik memanfaatkan Ketua Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono sebagai perpanjangan tangan untuk lobi DPRD ke Pemprov DKI. Ahok menduga, Heru diminta membujuknya agar melunak terkait kontribusi tambahan dalam raperda reklamasi.
"Kan sejak berantem sama Taufik, dia enggak pernah ngomong sama saya langsung, mengajukan apapun. Sejak saya keluar dari Gerindra kan," kata Ahok di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (26/7).
Tidak hanya menuding Taufik memanfaatkan Heru, Ahok juga menduga Taufik sebagai aktor di belakang aksi demonstrasi selama dia memimpin Jakarta.
Bukan tanpa sebab Ahok menuding Taufik sebagai penggerak massa pendemo. Alasannya sederhana, demo yang isinya kritikan terhadap Ahok lebih sering diterima Taufik di Gedung DPRD DKI.
"Lihat saja semua yang demo-demo itu datangnya ke siapa, ke DPRD, Taufik. Jangan-jangan teman-temannya Taufik semua," terang Ahok. (mdk)
