logo
×

Senin, 20 Juni 2016

Tito Karnavian Dikritik Anti-Buruh dan "Bertangan Besi"

Tito Karnavian Dikritik Anti-Buruh dan "Bertangan Besi"

Nusanews.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mengkritisi calon rekam jejak tunggal Kapolri Komjen Tito Karnavian. Tito dinilai memiliki catatan buruk ketika menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Tito, kata Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa, kerap melakukan kriminalisasi terhadap buruh yang menyampaikan pendapat di muka umum. Seperti pada 30 Oktober 2015 lalu di depan istana negara. Saat itu, mereka menuntut pencabutan PP Pengupahan.

"Dalam aksi damai buruh tersebut, Polda Metro Jaya dan jajarannya membubarkan aksi secara paksa dan disertai aksi kekerasan. Puluhan buruh terluka dan mobil komando milik buruh juga rusak akibat kekerasan polisi," kata Alghiffari, Senin (20/06/2016).

"Dosa" lain Tito Karnavian adalah penangkapan 23 orang buruh, 2 pengacara publik LBH Jakarta saat mendampingi aksi.

Bahkan, dugaan kriminalisasi oleh Tito saat menjabat Kapolda Metro Jaya juga terlihat pada penangkapan 1 orang mahasiswa dengan tuduhan melawan perintah aparat pada saat yang sama.

“Kriminalisasi terhadap pengabdi bantuan hukum yang memiliki hak imunitas tentu mengingatkan kita pada pada rezim orde baru," ungkap Alghifarri.

Diakuinya, meskipun Tito dinilai berprestasi dan salah satu perwira terbaik yang ada saat ini, namun tindakan kriminalisasi terhadap pegiat HAM serta para buruh sangat disayangkan.

"Tindakan Polda Metro Jaya dibawah komando Tito yang mengkriminalisasi aksi Buruh yang berlangsung damai tentu sangat disayangkan. Tito lebih memilih menggunakan pendekatan kekuasaan dalam menghadapi aksi buruh," ungkap Alghifarri.  (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: