logo
×

Kamis, 09 Juni 2016

Sebelum Gerebek Rumah Terduga Teroris di Surabaya, Densus 88 Beli Es

Sebelum Gerebek Rumah Terduga Teroris di Surabaya, Densus 88 Beli Es

Nusanews.com - Penggerebekan yang dilakukan tim Detasemen Khusus (Densus) 88, di Jalan Lebak Timur 3D Nomor 38, mengejutkan orang tua Priyo Hadi Purnomo terduga teroris. Sebab, orang tuanya yang saat itu sedang jualan di warungnya, didatangi dua orang tidak dikenal.

Dengan berpura-pura membeli es marimas. "Dua orang laki-laki datang beli es, dan menanyakan anak (Priyo Hadi Purnomo) saya," terang Jarmi, orang tua Priyo Hadi Purnomo, Kamis (9/6).

"Priyo wonten ten griyo ta, Bu? (Priyo apakah ada di rumah, Bu?)," kata Jarmi menirukan perkataan salah satu orang lelaki yang merupakan tim Buser Densus 88.

Jarmi pun menjawabnya, kalau anaknya tidak ada dirumah, sedang berada di luar. "Kulo inggih sanjang, lak larene bade medal (iya saya bilang kalau anaknya itu keluar)," tambah wanita 56 tahun tersebut.

Setelah berkomunikasi, menanyakan Priyo. Ternyata yang dilakukan tim Buser Densus 88 itu untuk memastikan mengenai tempat tinggal Priyo, dan tidak lama disusul banyak orang berpakaian hitam (Densus 88) datang dan meminta saya untuk keluar.

"Saya kaget, ada sekitar 10 orang berpakaian hitam datang dan menyuruh saya untuk keluar. Karena, akan ada pemeriksaan," ucap Jarmi.

Setelah Jarmi keluar dari warungnya, tim Densus 88 langsung melakukan penyisiran dan penggeledahan semua tempat tinggalnya. Terutama bangunan rumah yang ada di tengah terbuat dari papan itu tidak luput penyisiran untuk mencari barang yang mencurigakan.

Saat itu juga, Jarmi sendiri pergi ke tempat anaknya Anik Puji Rahayu, mengaku kalau rumahnya itu didatangi polisi. "Kulo sanjang, wonten polisi ten griyo, masalah adike (Saya bilang kalau banyak polisi di rumah terkait masalah adinya yakni Priyo Hadi Purnomo)," kata Jarmi.

Mendapat keterangan dari ibunya, Anik panggilan akrabnya langsung ke warung yakni di Jalan Lebak Timur 3D No 18. Saat itulah, Anik menanyakan pada pihak polisi ada apa sebenarnya yang terjadi.

Anik juga sempat menanyakan mengenai surat pemeriksaan rumahnya itu, dan apa yang terjadi. Namun, tidak ada jawaban dari pihak Densus 88.

"Saya itu ingin lihat katanya adik (Priyo Hadi Purnomo) itu terlibat jaringan teroris. Dan ditemukan bom, tapi saya dilarang melihat barang buktinya. Adik saya itu orang baik-baik, tidak pernah berurusan dengan agama ataupun teroris," ucap Anik.

Namun, dia mengakui kalau adiknya itu pernah berurusan dengan narkoba. "Memang dulu pernah terkena kasus narkoba dan ditahan, setelah itu pergi ke Makasar. Dan pulang di rumah ini sudah seminggu untuk melihat kondisi ibu saja," tandas dia. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: