Nusanews.com - Kepanjangan KPK sebagai Komisi Perlindungan Korupsi pas dengan kenyataan. Bahkan betul juga bila dikatakan KPK sebagai Komedi Pertunjukan Kongkalikong
Demikian disampaikan tokoh nasional yang juga pendiri Yayasan Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 30/6).
"KPK seperti dagelan dan rakyat dikasih tontonan para koruptor teri. Sementara Kasus mega-skandal bantuan likuiditas bank Indonesia (BLBI) sebesar Rp 700 triliun tidak diusut," kata Rachma.
Bahkan kini, sambung Rachma, para pengemplang pajak mau dikasih pengampunan melalui kebijakan tax amnesty. Dan penguasa malah bangga dengan mengatakan keberhasilan dan kebijakan ini disebut akan meningkatkan ekonomi sampai 5,5 persen.
"Yang jelas penguasa telah kongkalikong menyelamatkan dan melindungi para koruptor BLBI dan pembuat kebijakan surat keterangan lunas (SKL) BKBI melalui Inpres 8/2002 dan tax amnesty akan diberlakukan lagi pada 1 Juli ketika orang fokus lebaran," ungkap Rachma.
Di saat yang sama, sambung Rachma, penguasa mengemis utang ke ADB sebesar 500 juta dolar. Dan apabila tax amnesty tidak mencapai Rp 136b triliun makan dengan mudahnya penguasa akan menjual aset negara karena bangkrut.
"Jadi kerjanya rezim penguasa saat ini mengemis-ngemis pada koruptor. Uutang dan jual negara dan konon diamini 'Teuku Umar.' tambah jual-jual nama Soekarno lagi," sesal Rachma. (rmol)