Nusanews.com - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Deddy Mizwar merasa prihatin atas tewasnya seorang prajurit TNI AD dianiaya geng motor Minggu (05/06/2016) dini hari di perbatasan wilayah Kota Cimahi dan Bandung (kawasan Jalan Rajawali), Jawa Barat.
"Ya sangat prihatin, kalau saya bilang ini karena persoalan barang-barang yang sangat memabukkan. Mabuk dan miras serta narkoba adalah ibu dari segala maksiat dan kejahatan," kata Wagub Jabar Deddy di Bandung, Kamis (09/06/2016).
Rasa prihatin itu disampaikan usai memberikan sambutan pada Rakor Lintas Sektoral Operasi Ramadaniya 2016 dan Pengamanan Idul Fitri 1437 H di Aula Mapolda Jawa Barat, terkait tewasnya Pratu Galang dari kesatuan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus tersebut.
Ia mengatakan tindakan yang dilakukan sekelompok orang bermotor itu sangat luar biasa berani karena korbannya bukan lagi warga sipil namun anggota Kopassus dan hal tersebut kemungkinan karena pengaruh dari minuman keras atau narkoba.
"Ini saya kira luar biasa, ini kan anggota Kopassus dibegitukan (dianiaya dan ditusuk) bagaimana kita (warga sipil). Saya kira memang perlu bagaimana Perda miras harus diperketat," kata dia.
Ia meyakini aparat keamanan mulai dari Polri dan TNI telah berupaya maksimal dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya tugasnya masing-masing.
"Namun saya kira geng motor itu kambuh-kambuhan, makanya harus diantisipasi. Jangan sampai saat Idul Fitri tiba-tiba kriminalitas geng motor meningkat," kata dia.
Seorang prajurit TNI Angkatan Darat Pratu Galang tewas setelah dianiaya dan ditusuk sekelompok orang bermotor pada Minggu (5/6) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB di perbatasan wilayah Kota Cimahi dan Bandung (kawasan Jalan Rajawali), Jawa Barat.
"Saat itu yang bersangkutan baru kembali melaksanakan kegiatan bersama teman-temannya di Jalan Asia Afrika. Pratu Galang dalam perjalanan kembali ke kesatuan, diberhentikan oleh sekelompok orang dan kemudian dipukuli dan ditusuk lalu ditinggal di jalan," kata Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Letkol Arh M Desi Ariyanto, dalam siaran persnya, di Bandung, Selasa (7/6).
Ia menuturkan Pratu Galang saat itu oleh beberapa warga masyarakat sempat ditolong dan dibawa ke RS Rajawali, tetapi karena yang bersangkutan anggota militer setelah dilaksanakan pertolongan awal selanjutnya dipindahkan ke Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi.
Di RS Dustira, kata dia lagi, dilakukan tindakan operasi untuk memberikan pertolongan terhadap Pratu Galang tetapi disebabkan luka yang diderita cukup parah, nyawa Pratu Galang tidak bisa diselamatkan. (rn)