logo
×

Kamis, 30 Juni 2016

Pedagang: Mustahil Harga Daging Sapi Diturunkan ke Rp80.000

Pedagang: Mustahil Harga Daging Sapi Diturunkan ke Rp80.000

Nusanews.com - Sejumlah pedagang di Palu, Sulawesi Tengah mengatakan tidak mungkin harga daging sapi turun sesuai dengan standar harga yang diinginkan pemerintah pusat.

“Mustahil harga daging sapi dijual rata-rata Rp80.000/kg sesuai dengan standar harga normal seperti yang dikehendaki Prisiden Jokowi,” kata Djafar, salah seorang pedagang di kawasan Pasar Manonda, Kecamatan Palu Barat, Rabu (29/6).

Ia mengatakan harga daging sapi dalam kondisi normal di pasaran setempat berkisar Rp95.000/kg.

Tetapi selama bulan ramadhan ini, harga sedikit naik menjadi Rp105.000-Rp110.000/kg. “Jadi tidak mungkin harganya turun menjadi Rp80.000/kg,” kata dia.

Hal senada juga disampaikan Udin. Ia juga mengatakan sangat sulit harga daging sapi di Palu mengikuti standar normal harga pemerintah.

Bagaimana mungkin harga daging sapi hari-hari biasa dijual Rp95.000/kg, diturunkan menjadi Rp80.000/kg.

Menurut dia, hal itu sangat mustahil terjadi.

Mungkin kalau di Pulau Jawa bisa karena di sana banyak daging impor beredar di pasaran.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulteng, Faisal Masing sebelumnya mengatakan stok daging untuk kebutuhan ramadhan dan Lebaran di Sulteng mencukupi kebutuhan masyarakat.

Sulteng menyiapkan sekitar 34.000 ekor sapi potong untuk memenuhi kebutuhan daging selama bulan puasa sampai Lebaran Idul Fitri.

Dalam kurun waktu dua bulan (Juni-Juli) 2016 ini, Sulteng membutuhkan daging sapi untuk konsumsi masyarakat di 13 kabupaten dan kota di provinsi ini sekitar 8.000 ton.

Soal harga daging sapi yang sekarang ini sudah diatas Rp100.000/kg, Faisal mengatakan kenaikan itu dikarenakan permintaan masyarakat meningkat.

Biasanya setelah selesai hari raya, harga akan kembali normal lagi. Harga normal daging sapi di pasaran setempat Rp95.000/kg.

Tetapi untuk turun sesuai dengan harapan pemerintah pusat bahwa harga daging normalnya Rp80.000/kg, menurut Faisal itu tidak akan mungkin terjadi di daerah ini. (akt)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: