Nusanews.com - Peringatan Nuzulul Quran tingkat nasional 17 Ramadan 1437 Hijriah atau 2016 Masehi, diperingati di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya AlQuran sebagai pedoman hidup umat manusia. Sebab, turunnya Alquran pada 17 Ramadan, sebagai tuntunan umat manusia.
Presiden mengatakan, peringatan Nuzulul Quran mengingatkan umat manusia untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
"Kita diingatkan untuk semakin bersemangat untuk bertadarus, untuk semakin khusu bersholat tahajud, untuk semakin lama i'tikaf di masjid dan untuk semakin mempertebal kesalehan sosial kita," jelas Jokowi, dalam pidatonya.
Papar Jokowi, Alquran diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW untuk menjadi rahmat bagi semua umat. Juga menjadi sumber dari ilmu pengetahuan, guna membimbing manusia menjadi lebih baik.
Apalagi, lanjut Jokowi, melalui Alquran yang dijalankan Nabi Muhammad SAW secara universal, berhasil membawa bangsa Arab saat itu menjadi beradab dan berkemajuan.
"Sekarang kita perlu tuntunan Alquran untuk menata kehidupan bangsa Indonesia agar lebih maju, lebih toleran, dan bebas dari kemiskinan," katanya.
Sayangnya, hingga sekarang Indonesia belum bisa lepas dari kemiskinan. Itu diakui Presiden Jokowi. Kawasan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, juga belum terkoneksi sehingga silaturahim tidak bisa terjalin dengan baik.
Integrasi ekonomi juga belum kuat dan produktif. Padahal, lanjut Jokowi, untuk saling mengenal atau taaruf, saling memahami, dan saling bekerjasama dalam semua aspek kehidupan.
"Saya yakin apabila kita bersandar terus pada tuntunan Alquran, insya Allah di ujung jalan, di ujung jembatan, di ujung pelabuhan Indonesia, akan menjadi lebih baik. Indonesia akan bebas dari kemiskinan, Indonesia akan menjadi bangsa yang maju, bangsa yang bahagia lahir dan bathin," jelasnya.
Alquran sendiri, kata Jokowi, mengajarkan mengubah nasib manusia dengan bekerja keras. Mengajarkan untuk sabar, tawaqal, optimis dan kreatif sehingga bisa menjadi bangsa pemenang.
Untuk itu, jelas Jokowi, pemerintah sekarang sedang berusaha keras dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan investasi. Yakni dengan deregulasi berbagai aturan, yang menghambat investasi di Indonesia.
Selain itu, juga pemerintah sedang giat membangun infrastruktur sehingga bisa terkonektifitas dengan wilayah-wilayah yang lain. Juga membangun sumber daya manusia, guna bersaing dengan negara-negara lainnya.
"Ya Allah hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan," harap Jokowi, mengakhiri pidatonya. (vv)