Nusanews.com - Sejumlah pedagang menyebutkan harga daging sapi di Kota Bandarlampung masih bertahan tinggi meski daging beku impor dari Australia dan Selandia Baru mulai dipasarkan di daerah itu.
"Harga daging segar sapi tetap berkisar Rp120.000- Rp130.000 per kg atau belum turun, karena banyak warga yang memilih daging segar dibandingkan daging beku meski harganya lebih murah," kata Andre, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Lelang Bandarlampung, Kamis (09/06/2016).
Ia menyebutkan harga daging sapi hasil penggemukan tetap tinggi karena harga sapi di "feedloter" dan rumah potong hewan masih bertahan tinggi.
"Hari ini (Kamis) saya beli sapi seharga Rp42.700/kg, padahal sebelumnya Rp42.500/kg. Bahkan harga sapi sudah ada yang mencapai Rp43.000/kg. Penyebab utama tingginya harga daging sapi bukan di pengecer," katanya.
Menurut dia, sepanjang harga sapi tetap tinggi maka harga dagingnya tetap mahal seperti sekarang ini.
Para pedagang daging sapi lainnya menyebutkan harga daging sapi tertahan karena faktor impor daging beku sapi.
"Dua pekan lalu saya sempat jual Rp130.000/kg, namun sekarang sudah pada harga normalnya Rp120.000/kg," kata Hasmani, salah satu pedagang daging sapi lainnya di Telubetung Bandarlampung.
Ia menyebutkan dirinya menjual daging sapi lokal dan daging sapi impor hasil penggemukan.
"Permintaan atas daging saat Ramadan justru naik, apalagi menjelang Lebaran. Karenanya, agak sulit diprediksi apakah harga daging segar naik atau tidak, karena adanya faktor daging impor," katanya.
Meski demikian, ia menyebutkan harga daging segar sulit turun di bawah Rp120.000/kg karena faktor tingginya harga sapi lokal dan sapi hasil penggemukan.
"Masyarakat tetap lebih menyukai daging segar meski harganya lebih mahal," katanya.
Provinsi Lampung merupakan salah satu penyuplai ternak tersebut ke sejumah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Jawa Barat.
Di Lampung terdapat sebelas "feedloter" atau perusahaan penggemukan sapi potong dengan kapasitas kandang 117.700 ekor.
Namun, stok sapi di Provinsi Lampung untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijiriah mencapai 30.624 ekor.
Sementara itu, Dinas Perdagangan Provinsi Lampung dan Perum Bulog Divisi Regional Lampung menjual daging sapi Rp90.000 per kilogram dalam pasar murah yang digelar di daerah itu.
Pasar murah yang digelar selama 27 hari sejak 1 Juni 2016 hingga sepekan menjelang Lebaran 2016, juga menjual bahan kebutuhan pokok lainnya, seperti daging ayam, telur, beras, gula pasir, bawang merah, bawang putih, dan kebutuhan pokok lainnya.
Perum Bulog sebelumnya telah menjual 2 ton daging beku, dan kemudian menambah 15 ton lagi untuk memenuhi kebutuhan warga setempat. Daging beku asal Australia dan Selandia Baru itu akan dipasarkan mulai 9 Juni di 20 kecamatan Bandarlampung serta di pasar murah seharga Rp90.000/kg. (rn)