Nusanews.com - Para aktivis partai politik (parpol) Islam diminta percaya diri atau pede mampu memimpin negara. Untuk itu parpol Islam harus terbuka, modern dan melepaskan dari budaya feodalisme.
"Setiap aktivis parpol Islam harus percaya diri dan keyakinan yang kuat agar bisa memimpin bangsa dan ummat", ungkap Fahri Hamzah dalam ceramah itikaf di Masjid Syuhada, Jati Pulogadung, Jakarta, Rabu malam (23/6/2016).
Menurut Fahri, kekuatan keyakinan, kemampuan membaca zaman dan kompetensi diri yang dimiliki oleh aktivis Islam adalah kunci memimpin ke depan. Inilah pintu masuk menjadi pemimpin masyarakat, bangsa dan negara.
"Aktivis Islam harus memiliki narasi yang diyakininya dan masuk ke semua lini kehidupan masyarakat dan bernegara, tanpa itu semua maka aktivis Islam akan terisolasi dari zamannya," papar Fahri yang juga Wakil Ketua DPR RI ini.
Menurut dia Ramadan adalah momen calon pemimpin Islam menempa dirinya agar memiliki kepercayaan diri untuk memimpin ummat dan bangsa ini dengan baik. Ibadah Ramadhan menempa karakter aktivis Islam menjadi pribadi yang kuat secara karakter, berilmu dan percaya diri yang kuat.
Fahri, anggota DPR daerah pemilihan NTB ini, parpol Islam harus introspeksi mengapa mereka sulit melampaui angka 10% dalam tiap pemilu. Ini penting agar parpol Islam tidak menjadi kutukan sebagai parpol gurem.
"Parpol Islam akan terkena kutukan menjadi parpol kecil dan menengah jika tidak mampu lahirkan lapisan generasi yg memiliki kapasitas dan kepercayaan diri dalam jumlah besar, apalagi jika partai Islam terjebak dalam kultur feodal dan tidak menghargai perbedaan pendapat," tegasnya.
Fahri Hamzah memberikan solusi bagaimana agar partai Islam bisa memenangkan pemilu di era digital dan demokrasi. Menurutnya, aktivis parpol Islam harus melampaui kapasitas dan kepercayaan diri yang dimiliki oleh partai lain, barulah kita bisa memenangkan pertarungan politik.
Kegiatan itikaf yang dihadiri oleh ratusan pemuda di sekitar Pulogadung ini dilaksanakan oleh Yayasan Cahaya Umat. Yayasan ini memfokuskan pada pengembangan sumber daya pemuda untuk lebih berkontribusi pada ummat dan bangsa. (ts)