Nusanews.com - Anak berumur 11 tahun ini terlihat hitam dan keras, mirip sekali seperti batu.
Anak ini secara perlahan berubah seperti menjadi batu, kondisi kulitnya bisa dibilang begitu tragis.
Derita Lchthyosis, kulitnya menjadi bersisik, warna hitam dan keras.
Sampai saat ini, orang tua masih mencari bantuan agar bisa menyembuhkan kondisi anaknya.
Ramesh (11), derita sebuah penyakit infeksi kulit yang sangat langka.
Sejak lahir, tepatnya setelah 15 hari lahir, kulit Ramesh terkelupas dan terganti oleh kulit yang berbeda.
Tebal, sisik hitam, yang secara perlahan membuat anak ini tidak bisa lagi bergerak.
Bukan hanya bergerak, bahkan kini Ramesh kesulitan untuk berbicara.
Kondisi ini pula membuatnya terisolasi dari kehidupan, termasuk teman-temannya.
Ibu Ramesh, Nanda, sudah sedikit putus asa melihat kondisi tubuh dari anaknya.
"Kulitnya berubah menjadi keras dan hitam, kami sudah bingung, bahkan dokter pun sempat tidak mengetahui soal penyakit yang diderita anak kami," kata Nanda dikutip dari Daily Mail.
Nanda dan Ramesh tinggal di Baglung, Nepal, dokter di wilayah rumahnya itu hanya mengatakan Ramesh alami infeksi jamur dan tidak bisa berbuat apa-apa.
"Saat umur lima tahun dia mulai mengeluhkan sakit dan tidak bisa berjalan lagi," kata Nanda.
Sampai pada akhirnya di usia enam tahun, Ramesh sudah tidak mampu lagi berjalan dan terpaksa berhenti sekolah.
Nanda pun mencari tahu soal penyakit yang diderita anaknya, dan menemukan jawabannya bahwa anaknya menderita lchthyosis.
Nanda hanyalah seorang buruh dengan penghasilan, sekita 7000 rupe, atau sama saja sekitar Rp 800 ribu.
Bingung mencari tambahan dana untuk biaya pengobatan Ramesh, Nanda dikejutkan dengan respon yang datang dari penyanyi asal Inggris, Joss Stone.
Data diri atau biografo dari Ramesh direkam dalam sebuah video dan diposting di media sosial.
Itu membuat respon dari netizen meluas hingga sampai ke telinga para penyanyi ini.
"Saya mendapat email dari tim Joss, mengatakan bahwa dirinya ingin tampil di negara kami untuk sebuah konser amal, kami pun akan turut hadir dari konser itu," kata penyanyi Nepal, Sanjay Shrestha.
Hingga akhirnya terkumpul dana dari konser di Kathamandu melalui Joss Stone Foundation. (tn)